Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tindakan bunuh diri dan kabar duka datang dari keluarga anggota Polda Jawa Timur.
Jumat (23/10/2020), istri anggota Polda Jatim berinisial NPA (23) disebutkan nekat mengakhiri hidupnya.
Dengan cara gantung diri, NPA ditemukan tewas di kediamannya yang berada di Jalan Jemur Wonosari I Kota Surabaya.
Dalam keadaan tak bernyawa, jasad NPA pertama kali ditemukan oleh suami pukul 12.20 WIB.
Melansir informasi dari Surya.co.id Minggu (25/10/2020), NPA dikabarkan mengakhiri hidup saat dirinya sedang hamil empat bulan.
Usut punya usut, sebelum mengakhiri hidup, NPA disebutkan sempat meminta izin suaminya dan meninggalkan surat wasiat.
Hal itu sebutkan dan dikabarkan oleh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
"Suaminya polisi. Di Polda dinasnya," ujar warga yang tak mau namanya disebut.
"Katanya tadi korban sempat telepon suaminya yang lagi dinas. Menyampaikan kalau mau bunuh diri. Pas pulang, ternyata benar kejadian," lanjutnya.
Lebih lanjut, Kapolsek Wonocolo, Kompol Masdawati justru enggan menanggapi kejadian nahas yang menimpa NPA.
Terlebih hal tersebut menyangkut istri seorang anggota polri yang masih aktif.
"Masih dicek," singkatnya kepada wartawan, Jumat (23/10/2020)
Seperti diinformasikan dari pantauan Surya.co.id, di samping jenazah NPA, disebutkan terdapat surat wasiat yang ditinggalkan sebelum korban mengakhiri hidup.
Dalam surat tersebut ia meninggalkan seorang anak perempuan berusia dua tahun dan calon buah hati yang dikandung selama tiga atau empat bulan tersebut.
Baca Juga: Meski Calon Suaminya Kaya Raya, Nathalie Holscher Mendadak Ngamuk saat Adiknya Berani Meminta Ini
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan NPA mengakhiri hidup, kini jasad korban tengah dilakukan otopsi di RSUD Dr Soetomo.
Sementara itu, melansir informasi dari Kompas.com, tragedi serupa juga dilakukan pemuda berinisial RP (21).
Warga Desa Kabupaten Indragiri Hulu ( Inhu), ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya pada Selasa (20/10/2020) pagi.
Menurut Penjabat Kepala Urusan Humas Polres Inhu Aipda Misran, jasad RP ditemukan pertama kali oleh bibinya E (41) dan pamannya, TI (43).
Ya, RP selama ini diketahui tinggal seorang diri di sebuah pondok papan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Lirik.
Sebelum ditemukan tewas, RP disebutkan sempat menulis pesan di buku tabungan miliknya.
Misran mengatakan bahwa RP juga menuliskan pesan di dalam buku tabungan tersebut dengan tulisan tangan khusu untuk neneknya.
"Mungkin dengan ini jalan satu-satunya R bisa menghilangkan beban masalah R. R minta maaf jika telah membuat kalian susah. R memang nakal dan susah diatur. R minta untuk terakhir kalinya tolong mayat R dikubur di kampung. Buat nenek, terima kasih telah merawat R dari kecil, R sayang nenek," tulis korban sebelum meninggal.
Tak ditemukan tanda-tanda kekerasan secara verbal, RP diduga kuat melakukan tindak bunuh diri akibat depresi.
(*)