"Ibu. Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting, hanya mata air, air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir."
"Bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku, di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar."
"Ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyemerbak bau sayang."
"Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi. Aku mengangguk meskipun kurang mengerti bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri."
"Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku."
"Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu."
"Bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala, sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku- D. Zawawi Imron," tulis Tamara dalam postingannya.
Baca Juga: Jalani Karantina Setibanya di London, El Rumi Bandingkan dengan Peraturan di Indonesia
Seperti yang kita tahu, Tamara sangat dekat dengan ibu dan begitu menyayanginya.
Tamara pun tak ragu untuk membagikan momen kebersamaan yang sukses membuat melting para warganet.