Tak hanya membanting ponsel dan wajahnya dipukul berkali-kali, korban juga mengaku telah disekap oleh pelaku di apartemennya yang berlokasi di Surabaya Barat (15/10/2020).
"Saya juga dikurung di dalam kamar. Saya bisa keluar setelah memecah kaca jendela, dan teriak minta tolong kepada sekuriti," tambahnya.
Usut punya usut, pelaku dan korban rupanya baru berkenalan dua bulan lalu.
Menurut pengakuan korban, saat berkenalan pelaku sering mengaku mengenal beberapa pejabat tinggi di Jakarta.
Namun, setelah semua terkuak korban baru menyadari bahwa apa yang diutarakan pelaku selama ini hanya modus belaka.
"Dia juga mengaku mantan ketua BUMD Jatim, kenal pejabat, dan termasuk timses peserta Pilwali Solo," tandasnya.
Lebih lanjut, Wakapolrestabes Surabaya,AKBP Hartoyo memastikan pengakuan tersangka kepada korban itu tidak benar.
"Tersangka bukan tim sukses. Itu hanya modus untuk menarik perhatian wanita," kata Hartoyo.
"Tersangka ini sudah beristri,"lanjutnya.
Dari data yang berhasil dihimpun, polisi berhasil menyita rekaman CCTV yang merekam perjalanan pelaku dan korban setelah dan sebelum kejadian.