Namun, pihaknya belum bisa merinci secara detail berapa pasien yang tengah di rawat di ruangan tersebut.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Hukum dan Humas RSUD Tugurejo Mei Kristianti mengatakan seluruh pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Kenanga selamat.
"Pasien aman langsung kami evakuasi. Tidak ada korban dari pasien dan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya memastikan bahwa musibah kebakaran tersebut tidak mengganggu pelayanan rumah sakit.
Meskipun demikian, pihaknya belum bisa memastikan total kerugian dan jumlah pasien yang berada di ruangan itu.
"Belum bisa melaporkan sekarang, karena masih diinvestigasi," pungkasnya.
Sementara itu melansir informasi dari TribunJateng.com, Kapolsek Ngaliyan Kompol R Justinus juga memberikan informasi lebih lanjut.
Pihaknya mengatakan bahwa korsleting listrik yang terjadi di ruang isolasi itu terjadi di dekat alat Hepa Filter atau alat penyaring udara di ruang isolasi covid-19.
"Jangan sampai salah pemahaman yang kebakar bukan satu ruangan melainkan hanya alat Hepa Filter yang merembet ke satu kursi yang berada di ruangan tersebut," tegasnya.
a menuturkan, berhubung kursi dan alat Hepa Filter terbuat dari bahan yang mudah terbakar sehingga api cepat membesar.
Api yang muncul dari alat tersebut berhasil dipadamkan secara mandiri oleh satpam rumah sakit menggunakan Alat pemadam ringan (Apar) yang stoknya sangat mencukupi di rumah sakit tersebut.
"Ruangan itu ada pasiennya karena pasien masih bisa lari jadi dia lari. Tidak ada korban jiwa. Kerugian hanya satu Hepa Filter dan satu kursi," bebernya.
(*)