Grid.ID – Saat akan melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil, rutinitas apa yang kamu lakukan?
Biasanya, setiap orang punya kebiasaan sendiri-sendiri. Namun, kebanyakan orang melakukan hal ini: mengatur posisi di belakang kemudi dan menyalakan mesin, menghubungkan ponselnya ke perangkat audio di dasbor mobil, dan memutar playlist kesukaan.
Layaknya kopi dengan susu atau sayur dengan garam, seperti itulah musik dengan berkendara. Keduanya saling melengkapi. Berkendara baik seorang diri atau bersama orang lain di kursi penumpang, rasanya kurang pas tanpa kehadiran musik yang menemani perjalanan.
Berkendara hanya ditemani dengan white noise di dalam kabin mobil yang kedap suara terasa flat dan hambar. Selain itu menghidupkan suasana di dalam kabin, musik ternyata punya manfaat psikologis yang membuat berkendara menjadi lebih menyenangkan.
Baca Juga: Disebut Mirip Lesty Kejora, Meli LIDA: Mudah-mudahan Rezekinya Sama
Musik mempengaruhi suasana hati pengendara. Sambil mendengarkan musik pengendara mobil dapat melalui perjalanan yang tidak selalu mulus dengan perasaan positif.
Sebuah hasil penelitian yang dimuat dalan jurnal Complementary Therapies in Medicine menunjukkan bahwa mendengarkan musik sambil menyetir mobil membantu meredam stres selama perjalanan dan memengaruhi kesehatan jantung.
“Kami menemukan bahwa stres dan detak jantung partisipan eksperimen kami lebih tenang ketika menyetir sambil mendengarkan musik dibanding menyetir tanpa mendengarkan musik,” ujar Profesor Vitor Engracia Valenti, kepala tim peneliti asal Sao Paulo State University seperti dikutip dari Medical News Today (14/11/2019).
Namun, di sisi lain mendengarkan musik sambil berkendara juga harus dilakukan dengan batasan tertentu.
Menurut sebuah artikel yang dimuat di laman dailymail.co.uk (5/7/2017) beberapa kebiasaan mendengarkan musik di mobil dan genre pilihan malah membuat perjalanan runyam. Sebabnya, konsentrasi pengendara jadi buyar sehingga berkendara menjadi tidak aman.
Nah, berikut Grid.ID rangkumkan beberapa cara sehat mendengarkan musik sambil berkendara.
Mendengarkan dengan volume normal
Musik sebaiknya disetel dalam volume sedang—tidak terlalu kencang dan tidak terlalu kecil. Mendengarkan musik dengan volume superkencang membahayakan pengendara karena
Masih mengutip artikel yang sama dari laman dailymail.co.uk, sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang mendengarkan musik dengan volume kencang memiliki respons mental dan fisik yang lebih lambat 20 persen.
Musik dengan volume kencang malah merusak konsentrasi. Selain itu ambience di sekitar menjadi terlupakan. Pengendara tidak waspada karena tidak dapat mendengar suara lain di lalu lintas sekitar, termasuk klakson dari pengguna jalan lainnya.
Shuffle atau buat playlist khusus
Saat ingin mengatur lagu yang ingin didengarkan, sesederhana memilih lagi atau pindah pindah ke track selanjutnya, kamu seringkali meraih ponsel dan mengaturnya secara manual. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan.
Jika kemudi mobilmu tidak memiliki panel untuk mengatur lagi yang ingin didengarkan, setel playlist dalam mode shuffle. Cara lainnya, kamu dapat membuat playlist lagu khusus berkendara. Jadi, lagu-lagu kesukaan yang menurutmu sudah pasti cocok untuk teman berkendara bisa masuk ke playlist itu.
Menghindari musik dengan tempo cepat
Musik dengan tempo cepat akan mendorong perilaku agresif saat mengemudi. Hal ini ditemukan oleh Warren Brodsky, seorang profesor asal Ben Gurion University, Israel dalam penelitiannya yang melibatkan pengendara di Chicago, Amerika Serikat.
Partisipan yang menjadi sampel penelitiannya diminta untuk mendengarkan musik sambil berkendara. Mulai dari musik pelan bertempo 60-80 beat per minutes (bpm) hingga 120 bpm.
Pada saat mendengarkan musik dengan tempo 120 bpm, partisipan cenderung melakukan banyak pelanggaran lalu lintas dan kecerobohan saat mengemudi. Oleh sebab itu, dalam artikel mengenai penelitiannya di health.bbc.uk (13/3/2002), ia menyarankan agar pengendara mendengarkan musik dengan tempo seirama detak jantung normal yaitu 60-80 bpm.
Pilih genre yang tepat
Selain tempo musik, genre yang tepat juga menjadi penentu aman atau tidaknya berkendara ditemani musik. Kamu sebaiknya memilih musik dengan genre soul, R&B, jazz, klasik, slow pop, atau instrumental yang memberi efek menenangkan.
Genre-genre musik tersebut akan lebih asyik didengarkan jika mobil yang kamu kendarai punya perangkat audio mumpuni. Misalnya saja seperti, fitur audio premium berupa subwoofer dan amplifier yang ada pada Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition.
Kehadiran kedua fitur audio pun tak perlu diragukan kualitas suaranya, sebab Rockford Fosgate merupakan brand audio mobil premium kenamaan dari Amerika Serikat. Mitsubishi juga menambahkan fitur Audio Head 7 inci dengan emblem Rockford Fosgate.
Menjadi salah satu edisi spesial dan terbatas dengan jumlah 500 unit saja, Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition juga turut menghadirkan interior dan eksterior berwarna gelap yang memberi kesan mewah, ber-selfie di dalam mobil jadi makin keren.
Selain warna graphite grey pada Black Edition, Mitsubishi juga menyediakan opsi Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition dengan warna quartz white pearl.
Sahabat Nova dapat menikmati fitur serta audio premium ini dengan harga penjualan mulai dari Rp 260 jutaan. Untuk informasi lebih lanjut terkait fitur dan layanan pembelian, kunjungi laman resmi Mitsubishi Xpander Cross Black Edition di sini.