Find Us On Social Media :

Keputusannya sama dengan Pemerintah, Menaker Sebut Ada 18 Provinsi yang Tak Naikkan Upah Minimum di Tahun 2021 Mendatang, Wah Mana Saja Ya?

By None, Jumat, 30 Oktober 2020 | 07:42 WIB

Keputusannya sama dengan Pemerintah, Menaker Sebut Ada 18 Provinsi yang Tak Naikkan Upah Minimum di Tahun 2021 Mendatang, Wah Mana Saja Ya?

Grid.ID - Belakangan ini, keputusan pemerintah mengenai ketetapan upah minimum tahun 2021 sedang ramai diperbincangankan publik.

Pasalnya, pemerintah menetapkan bahwa upah minimum tahun 2021 mendatang tidak akan naik.

Hal itu dikarenakan saat ini di Tanah Air masih dalam masa Pandemi Covid-19.

Surat Edaran dari Menteri Ketenagakerjaan pun telah diberikan terkait dengan ketetapan tersebut.

Beberapa provinsi di tanah air juga telah mengikuti ketetapan yang telah diputuskan oleh pemerintah.

Baca Juga: Kabar Terbaru Vaksin Covid-19 yang Segera Diedarkan November Justru Diumumkan Batal, Menko Luhut: Tadi Presiden Telepon Saya

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan, terdapat 18 provinsi yang sepakat mengikuti Surat Edaran (SE) Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

"Terkait dengan upah minimum provinsi sampai tadi malam sudah ada 18 provinsi yang mereka akan mengikuti Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan," katanya di Jakarta, Rabu (28/10).

Kondisi pandemi Covid-19 lanjut Ida, menjadi latar belakang pemerintah menetapkan upah minimum 2021 tidak naik alias setara dengan upah minimum tahun ini.

Kendati pemerintah pusat telah menetapkan upah minimum tersebut, keputusan tetap menjadi ranah kepala daerah.

Baca Juga: Bantuan Sosial Pemerintah Masih Ada dan Bisa Diterima Lewat BRI, BNI, dan Bank Syariah Mandiri, Begini Cara Mendapatkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta

" Surat edaran ini kami sampaikan kepada para gubernur, yang menetapkan upah minimum adalah gubernur. Kami memberikan surat edaran dengan, mungkin teman-teman juga sudah membaca kami di situ.

Di surat edaran tersebut kami menyampaikan latar belakang kenapa surat edaran itu dikeluarkan. Tidak lain dan tidak bukan karena di latar belakangi dengan menurunnya kondisi perekonomian Indonesia serta ketenagakerjaan pada masa pandemi Covid-19," katanya.

Selain itu, lanjut dia, kebutuhan hidup layak (KHL) para buruh/pekerja juga menjadi landasan penetapan upah minimum 2021, yang diatur di dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2020 dan juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015.

"Sebenarnya untuk upah minimum tahun 2021 itu menggunakan KHL sebagaimana ketentuan yang ada di PP 78 Tahun 2015. PP 78 2015 yang bersumber dari Undang-Undang 13/2003. Undang-undang ini didesain, peraturan pemerintah ini didesain dalam kondisi tidak memprediksi terjadi kondisi seperti adanya pandemi ini," jelas dia.

Baca Juga: China Kerap Pakai Cara Licik 'Jajah' Negara Lain dengan Jebakan Utang yang 'Mustahil' Dilunasi, Tapi Sekarang Bantah Lancarkan Cara yang Sama pada Negara-negara Afrika

"Dan kalau kita melihat penetapan nilai KHL yang kita tetapkan itu tidak semua akibat dari penetapan itu tidak semua provinsi akan mengalami kenaikan. Tapi tidak semua juga provinsi akan mengalami penurunan. Jadi sebenarnya posisinya setelah kita diskusikan secara mendalam, mempertimbangkan berbagai hal," tambah dia.

Dengan demikian, pemerintah pun akhirnya mengambil titik tengah upah minimum 2021 dengan melibatkan Dewan Pengupahan Nasional (Depenas).

"Jalan tengah yang bisa kita ambil adalah dengan tetap sebagaimana upah minimum tahun 2021. Ini adalah jalan tengah kita ambil dari hasil diskusi kita di dewan pengupahan nasional. Semoga para gubernur menjadikan ini sebagai referensi dalam menetapkan upah minimum," ucapnya.

Perlu diketahui, pada 26 Oktober 2020, Menaker telah meneken surat edaran penetapan upah minimum tahun 2021, yang ditujukan kepada gubernur seluruh provinsi.

Baca Juga: Rakyat Thailand Tak Tahan Punya Raja yang Lebih Suka Urus Selirnya di Jerman, Murka Tuntut Rajanya, Pemerintah Jerman sampai Angkat Bicara

Isi surat tersebut menetapkan upah minimum tahun depan sama dengan upah minimum tahun 2020.

Berikut 18 provinsi yang mengikuti SE penetapan upah minimum Menaker tersebut berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per 27 Oktober 2020:

1) Jawa Barat

2) Banten

3) Bali

4) Aceh

5) Lampung

Baca Juga: UU Cipta Kerja Tuai Polemik Tiada Henti, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Tanggapi Aksi Unjuk Rasa: Diajak Bahagia Saja Kok Susah Amat

6) Bengkulu

7) Kepulauan Riau

8) Bangka Belitung

9) Nusa Tenggara Barat

10) Nusa Tenggara Timur

11) Sulawesi Tengah

12) Sulawesi Tenggara

Baca Juga: Coba Tepis Anggapan tak Berani Cecar Jokowi, Saat Bahas Kebijakan Pemerintah yang Satu Ini, Ahok Ungkapkan bakal Berikan Kritik ke Presiden: Kalau Ketemu Berdua, Saya Siap Kritik

13) Sulawesi Barat

14) Maluku Utara

15) Kalimantan Barat

16) Kalimantan Timur

17) Kalimantan Tengah

18) Papua

Artikel ini telah tayang di Grid Star dengan judul, Sepakat dengan Pemerintah, Menaker Ungkap 18 Provinsi yang Tak Naikkan Upah Minimum di Tahun 2021 Mendatang, Mana Saja?

(*)