Find Us On Social Media :

Waduh! Siap-siap Payudara Kendur Kalau Masih Nekat Olahraga Tanpa Sport Bra

By Devi Agustiana, Kamis, 29 Oktober 2020 | 14:13 WIB

Olahraga mengenakan sport bra.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDPayudara terdiri dari campuran lemak dan jaringan kelenjar (penghasil susu), serta digantung oleh jaringan fibrosa yang disebut ligamen Cooper.

Karena payudara hanya menempel pada dinding dada, payudara sangat rentan terhadap gerakan, hal itu kata Sherry Ross, M.D., OB/GYN di Santa Monica’s Providence Saint John’s Health Center, seperti dikutip Grid.ID dari Greatist.

Selain itu, saraf yang sangat sensitif juga dilapisi di seluruh jaringan payudara (zona sensitif seksual), yang berarti bahwa gerakan dan aktivitas agresif dapat mengganggu dan merobeknya, sehingga menimbulkan rasa sakit.

 Baca Juga: Sabai Morscheck Mengalami Kontraksi Hebat, Ringgo Agus Rahman Gugup hingga Beberkan Kondisi sang Istri: Kasihan, Belum Bisa Tidur

Mengenakan bra olahraga akan menjaga berat badan terdistribusi dengan baik selama latihan, kata Karena Wu, P.T., ahli terapi fisik di New York’s ActiveCare Physical Therapy.

“Mereka menawarkan dukungan pada jaringan payudara, sehingga Anda benar-benar dapat menggunakan otot postur tubuh Anda di punggung agar tetap vertikal,” kata Wu.

Jika kamu tidak mengenakan bra olahraga, berat payudara dapat membulat dengan postur tubuhmu, menarik kepala ke depan dan mendorong tulang rusuk ke bawah.

Untuk ukuran cup yang lebih besar, dapat berpotensi menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, bahkan sakit kepala akibat kompresi saraf di leher.

 Baca Juga: Ahok Bongkar Pertemuan Panasnya dengan Selingkuhan Mantan Istri, Veronica Tan justru Muncul dengan Senyum Lebar dan Santai

Selain itu, mengenakan bra olahraga mungkin sangat penting jika kamu sedang hamil atau menyusui, karena hormon meningkatkan sensitivitas payudara selama waktu ini.

Lebih lanjut, perlu diketahui bahwa ketika payudara tidak didukung dengan benar selama olahraga, mereka dapat memantul hingga 21 sentimeter, hal itu menurut penelitian University of Portsmouth yang dipimpin oleh Profesor Joanna Wakefield-Scurr.