Kondisi ini juga menjadi kurang elastis, dan dokter menyebutnya atrofi vulvovaginal.
Ketika jaringan di dalam vagina kita menipis, penetrasi bisa menjadi menyakitkan.
Rasa nyeri saat berhubungan seks disebut dengan dispareunia.
Sakitnya bisa terasa tajam atau terbakar.
Jika bagian di dalam vagina menipis, maka bisa robek atau berdarah saat berhubungan seks.
Lebih lanjut, hal itu dibenarkan oleh Dr. dr. I Putu Gede Kayika, Sp.OG(K) dari Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan FKUI-RSCM.
Ia menjelaskan bahwa vagina kering adalah bagian dari perubahan-perubahan yang memang kerap terjadi pada usia menopause.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor penuaan.
"Salah satunya memang di daerah vagina akan menjadi semakin tipis, mudah terinfeksi dan kering," katanya dalam webinar bersama ICTEC RSCM FKUI seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Akan tetapi, ada 4 upaya yang dapat dilakukan agar sesi bercinta tetap lancar, meski terkendala kondisi vagina yang kering.