Find Us On Social Media :

Inilah Asal Usul Labu Jack O'Lantern dalam Perayaan Halloween yang Diyakini sebagai Pengusir Setan

By Mia Della Vita, Minggu, 1 November 2020 | 14:33 WIB

Inilah asal usul penggunaan labu berbentuk monster dalam perayaan Halloween

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID - Perayaan Halloween identik dengan buah labu yang diukir menyerupai monster.

Mengutip laman Britannica, Minggu (1/11/2020), sosok labu ini bernama Jack O'Lantern.

Asal usul penggunaan labu dalam perayaan Halloween berdasarkan mitos Irlandia tentang Stingy Jack.

Baca Juga: Chef Juna Ungkap Alasannya Tak Punya Anak dari Pernikahannya dengan Wanita Amerika: Dua Tahun Setengah Nggak Mau Punya Anak, Honeymoon Dulu!

Dalam mitosnya, Stingy Jack diceritakan menipu Iblis untuk keuntungannya sendiri.

Kemudian ketika ia meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga dan neraka.

Jadi, ia dijatuhi hukuman untuk berkeliaran di bumi untuk selama-lamanya.

Guna menakuti arwah Jack yang berkeliaran, penduduk Irlandia pun mengukir wajah setan pada lobak.

Ketika penduduk Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mulai mengukir wajah setan pada labu.

Sebab, labu merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Amerika Serikat.

Saat budaya ini masuk ke Negeri Paman Sam, orang-orang mulai menyadari bahwa labu lebih cocok untuk dijadikan sebuah pajangan.

Baca Juga: Tetap Harus Kerja di Hari Anniversary Dihalalin Irwan Mussry, Maia Estianty Kaget dengan Respon sang Suami Tatkala Dirinya Minta Maaf: Maaf Ya Sayang Aku Harus Kerja

Mereka kemudian memberikan penerangan pada labu, maka jadilah bentuk Jack O'Lantern seperti sekarang.

 

Kaitannya dengan Halloween

Halloween dilaksanakan berdasarkan Festival Celtic Samhain, sebuah perayaan di Inggris kuno dan Irlandia yang menandai akhir musim panas.

Festival itu juga menjadi penanda awal tahun baru yang pada saat itu jatuh pada 1 November.

Baca Juga: Mendiang Lina Jubaedah Konon Wariskan Harta Sampai Rp 10 Miliar untuk Anak-anaknya, Begini Nasib Rumah Peninggalan Mantan Istri Sule yang Dibiarkan Tak Terurus hingga Sampah Menggunung

Diyakini bahwa selama festival tersebut, jiwa orang-orang yang telah meninggal di tahun itu melakukan perjalanan ke dunia lain.

Lalu, jiwa-jiwa yang telah meninggal akan kembali mengunjungi rumah mereka.

Kemudian pada abad ke-8 Masehi, Gereja Katolik Roma memindahkan All Saints Day, hari perayaan orang-orang kudus gereja ke 1 November.

Ini berarti Malam All Hallows (atau Halloween) jatuh pada tanggal 31 Oktober.

Tradisi Festival Celtic Samhain pun tetap ada di perayaan Malam All Hallows (Halloween).

Sebut saja seperti mengenakan penyamaran untuk menyembunyikan diri sendiri dari jiwa-jiwa yang berkeliaran di sekitar rumah.

Baca Juga: Menurut Ramalan, Perubahan Besar dalam Hidup Akan Terjadi pada Zodiak Ini di Tahun 2021, Siapa Saja Mereka?

Cerita rakyat tentang Stingy Jack juga masuk ke dalam perayaan Halloween.

Sejak itulah, labu berbentuk wajah Jack O'Lantern menjadi identik dengan hari perayaan Halloween.

(*)