Mengutip Today, Senin (2/11/2020), pada 1 April lalu, suami Kate Middleton ini kedapatan menghubungi Rumah Sakit Queen Burton.
Ia kemudian menghadiri acara pembukaan Rumah Sakit Nightingale Birmingham melalui konferensi video pada 16 April.
Beberapa hari kemudian, ia bersama istrinya, Kate Middleton muncul di acara amal BBC, The Big Night In.
Baca Juga: Saksikan Alam Dirusak, Pangeran George Menjerit Sedih: Aku Tidak Ingin Menonton Ini Lagi!
Benar atau tidaknya laporan ini, Istana Kensington hingga kini tidak mengonfirmasikan atau menyangkal ketika dihubungi media pada Minggu (1/11/2020) kemarin.
Meski begitu, beberapa orang sudah terlanjur merasa kecewa dengan sikap diam istana terkait diagnosis William.
"Jika calon Raja tertular virus yang berpotensi fatal selama lockdown dan ia serta orang-orang di sekitar menutupinya."
"Itu menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah kita dapat mempercayai apapun yang ia atau penasihatnya katakan," cuit Richard Palmer, koresponden Daily Express.
"Jika Boris Johnson, Keir Starner, Emmanuel Macron, Angela Merkel, Donald Trump atau Joe Biden menutupi tes positif Covid-19, banyak orang tidak memuji mereka karena tidak ingin membuat orang khawatir," sambungnya.
Sebelum Pangeran William, ayahnya, Pangeran Charles telah lebih dulu terinfeksi Covid-19.
Charles menderita gejala ringan dari infeksi virus corona sebelum menjalani isolasi mandiri selama 2 minggu.
Ketika Pangeran Charles terinfeksi Covid-19, Clarence House mengumumkannya lewat pernyataan resmi pada 25 Maret 2020.
"Pangeran Charles menunjukkan gejala ringan tetapi tetap dalam keadaan sehat."
"Ia telah bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasa," bunyi pernyataan Clarence House pada saat itu.
(*)