Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Pangeran William kabarnya sempat terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada April silam.
Kabar Pangeran William terinfeksi Covid-19 ini diketahui dari laporan media Inggris.
Namun tidak sepertinya ayahnya, Pangeran William memilih untuk merahasiakan kondisi kesehatannya.
Hal itu dilakukan karena ayah 3 anak itu tidak ingin membuat masyarakat Inggris khawatir.
Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middleton Buka Lowongan Asisten Rumah Tangga, Gaji Awal Rp367 Juta
Menurut sumber The Sun yang dikutip dari Daily Star, Senin (2/11/2020), William mengalami sesak napas saat idap Covid-19.
"William terkena virus yang cukup parah. Pada satu tahap dia berjuang untuk bernapas, jadi jelas semua orang di sekitarnya sangat panik," ujar seorang sumber.
Meskipun dilaporkan sakit, William tetap terus bekerja sepanjang bulan April lalu.
"Setelah memeriksakan diri dan dites positif, William bertekad untuk menjalankan tugasnya seperti biasa."
"Dia bertekad untuk memenuhi semua janjinya," sambung sumber.
Mengutip Today, Senin (2/11/2020), pada 1 April lalu, suami Kate Middleton ini kedapatan menghubungi Rumah Sakit Queen Burton.
Ia kemudian menghadiri acara pembukaan Rumah Sakit Nightingale Birmingham melalui konferensi video pada 16 April.
Beberapa hari kemudian, ia bersama istrinya, Kate Middleton muncul di acara amal BBC, The Big Night In.
Baca Juga: Saksikan Alam Dirusak, Pangeran George Menjerit Sedih: Aku Tidak Ingin Menonton Ini Lagi!
Benar atau tidaknya laporan ini, Istana Kensington hingga kini tidak mengonfirmasikan atau menyangkal ketika dihubungi media pada Minggu (1/11/2020) kemarin.
Meski begitu, beberapa orang sudah terlanjur merasa kecewa dengan sikap diam istana terkait diagnosis William.
"Jika calon Raja tertular virus yang berpotensi fatal selama lockdown dan ia serta orang-orang di sekitar menutupinya."
"Itu menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah kita dapat mempercayai apapun yang ia atau penasihatnya katakan," cuit Richard Palmer, koresponden Daily Express.
"Jika Boris Johnson, Keir Starner, Emmanuel Macron, Angela Merkel, Donald Trump atau Joe Biden menutupi tes positif Covid-19, banyak orang tidak memuji mereka karena tidak ingin membuat orang khawatir," sambungnya.
Sebelum Pangeran William, ayahnya, Pangeran Charles telah lebih dulu terinfeksi Covid-19.
Charles menderita gejala ringan dari infeksi virus corona sebelum menjalani isolasi mandiri selama 2 minggu.
Ketika Pangeran Charles terinfeksi Covid-19, Clarence House mengumumkannya lewat pernyataan resmi pada 25 Maret 2020.
"Pangeran Charles menunjukkan gejala ringan tetapi tetap dalam keadaan sehat."
"Ia telah bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasa," bunyi pernyataan Clarence House pada saat itu.
(*)