Hal tersebut disampaikan Macron dalam bahasa Arab dan Prancis, Minggu (1/11/2020).
"Apa yang kami lakukan saat ini di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam itu sendiri."
"Bertentangan dengan banyak hal yang aku dengar dan lihat di media sosial belakangan ini, negara kami tidak memiliki masalah dengan agama apapun."
"Semua agama ini dipraktikkan secara bebas di negeri. Tidak ada stigmatisasi," cuitnya dikutip Grid.ID, Senin (2/11/2020).
Macron menegaskan bahwa Prancis berkomitmen untuk menerapkan perdamaian.
Hanya saja, menurut dia, para ekstremis mengajarkan bahwa Prancis tidak boleh dihormati.
Baca Juga: Jelang Rilis Album Solo Pertama, CL Bahas Kemungkinan Reuni 2NE1: Aku Harap Itu Terjadi
"Mereka mengajarkan wanita tidak setara dengan pria. Gadis kecil seharusnya tidak memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki."
"Saya katakan dengan sangat jelas: Tidak di negara kita," kata Macron dalam serangkaian cuitan.
(*)