Melihat dari gejala stroke saja sudah cukup berat, lantas bagaimana jika penderita stroke ingin berhubungan intim?
Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, dr. Fanny Aliwarga, Sp.KFR mengatakan, serangan stroke mungkin saja terjadi ketika seseorang melakukan hubungan intim.
Namun, idealnya kita juga melihat kembali faktor-faktor risiko yang ada.
"Kalau dikatakan bahwa hubungan seksual memicu terjadinya serangan stroke itu bisa saja terjadi, tapi kita melihat lagi faktor risiko sebelumnya apa," kata dr Fanny seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Ia melajutkan, stroke sangat jarang terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan akumulasi dari berbagai macam kondisi.
Misalnya, tekanan darah tinggi, kontrol gula rendah, hingga kebiasaan merokok.
Menjaga tekanan darah tetap stabil menjadi penting, mengingat aktivitas seksual dianggap sama beratnya dengan bermain tenis.
"Karena berat, jadi melakukannya harus dengan tensi yang tinggi, jantung juga lebih berdebar-debar. Itu yang membuat risiko meningkat," kata dr Fanny.
Sementara itu, Spesialis Bedah Saraf Dr.dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS(K) mengatakan, hal pertama yang perlu diperhatikan justru kondisi psikologis pasien.