Orang tersebut mengalami tekanan atau gangguan pribadi yang signifikan secara klinis dalam bidang fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Kemudian juga terkait dengan frekuensi dan intensitas fantasi, dorongan, serta perilaku seksual.
3. Fantasi bukan dorongan fisiologis
Fantasi, dorongan, dan perilaku seksual ini bukan karena efek fisiologis langsung dari obat-obatan atau pengobatan.
Adapun beberapa aktivitas yang mungkin terlibat dalam kondisi gangguan hiperseks termasuk onani, pornografi, perilaku seksual dengan persetujuan bagi orang dewasa (berhubungan intim secara intens dengan pasangan yang setuju), cyber seks, telepon seks, bahkan klub telanjang.
(*)