Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Empat orang dikabarkan meninggal dunia dengan 17 orang mengalami luka-luka setelah penembak ISIS pada malam sebelum lockdown di Vienna, Austria.
Kurang lebih 1000 petugas keamanan dibantu negara tetangga yang disebar untuk menemukan seorang teroris yang melarikan diri.
Menurut kepala polisi setempat, pria yang bersenjatakan senapan otomatis, pistol dan parang yang mengenakan sabuk bahan peledak palsu itu diamankan pada pukul 8.09 malam, sekitar sepuluh menit setelah penembakan dimulai.
Korban meninggal diketahui dua berjenis kelamin laki-laki dan dua lainnya berjenis kelamin perempuan.
Kejadian ini terjadi pada malam terakhir sebelum Austria memutuskan memberlakukan lockdown karena kasus Covid-19 yang kian bertambah.
Banyak orang yang akhirnya menghabiskan malam terakhir kebebasan mereka dengan pergi ke bar dan restoran.
Saksi mata menggambarkan orang-orang itu menembak ke kerumunan di bar dengan senapan otomatis, karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan karena Covid-19.
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan, pria yang melakukan penembakan tersebut adalah simpatisan ISIS.
"Kami mengalami serangan kemarin malam dari setidaknya satu teroris Islam," kata Karl Nehammer, melansir dari Dailymail.co.uk pada Selasa (3/11/2020).
Karl juga menambahkan jika serangan itu merupakan upaya untuk melemahkan atau memecah belah masyarakat demokratis Austria.
Menurutnya, penembakan ini sudah terencana mengingat penembak menggunakan senjata profesional.
"Ini tentu saja situasi keamanan yang sangat tegang, terutama di ibukota federal Wina," papar Perdana Menteri Austria, Sebastian Kurz.
"Sementara kita mengejar mereka, mereka diperlengkapi dengan sangat baik. Jadi senjata otomatis, dipersiapkan dengan sangat profesional. Ini pasti serangan teroris," lanjutnya.
Awalnya penembakan tersebut terdengar suara seperti petasan, namun akhirnya banyak orang yang akhirnya sadar itu adalah penyerangan menggunakan senjata api.
"Kedengarannya seperti petasan, lalu kami sadar itu tembakan," jelas salah satu saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut.
Saksi tersebut pun menambahkan bahwa ia melihat seorang yang menembak secara liar menggunakan senjata otomatis sebelum akhirnya polisi datang dan melepaskan tembakan.
(*)