Grid.ID - Seruan boikot produk Perancis kini tengah ramai digaungkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Terlebih saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi pihak yang mengimbau agar umat muslim Indonesia tidak lagi membeli produk Perancis.
Namun, selain seruan untuk tidak membeli produk Perancis, banyak publik turut menyeret nama pengacara kondang Hotman Paris.
Memiliki nama dengan label Paris, yang merupakan ibukota Perancis, Hotman turut terseret dalam skandal tersebut.
Tahu namanya tercatut dalam permasalahan boikot produk Perancis, Hotman Paris pun angkat bicara.
Lewat Instagramnya, Hotman tampak terheran-heran lantaran namanya turut terseret dalam peristiwa yang tengah jadi sorotan publik akhir-akhir ini.
Pria dengan julukan pengacara 30 miliar itu pun mempertanyakan perihal penggunaan namanya untuk menyindir pemerintah Kota Paris.
Unek-unek Hotman tertuang lantaran adanya sebuah postingan menyuarakan soal boikot produk Perancis berbunyi sebagai berikut.
"Jangan kau boikot Hotman Paris, itu nama orang bukan produk. Pengacara kondang pulak.
Bisa tamat hidup kau (emoticon tertawa) #orangbegoasalboikot. HOAX"
Tulisan tersebut tampak mendapatkan komentar dari sang empunya nama.
"Pemerintah kota Paris buat ulah kenapa pinjam nama hotman paris utk nyindir???" tulis @hotmanparisofficial, seperti dilansir Grid.ID pada Selasa (3/11/2020).
Keheranan Hotman pun mendapat beragam respon dari para pengikutnya.
rswar_ Menjelekkan nama om hotman ni
indraoke1980 Buat lucu2an aja Bang.. guyon
fk_nia2020 ganti nama aja bang
nurhayatieli526 biarin ikut numpang beken, mana ada pengacara yg bisa bermewah mewah kaya bang hehehe
Baca Juga: Cuma Minum Air Rebusan Daun Ini Ternyata Hotman Paris Bisa Tetap Bugar Meski Usianya Sudah 60 Tahun
nazwa_try_chie Nama blakang d ganti "indo" g bkl d boikot deh bank
Sebagaimana diketahui, di Indonesia kini tengah digawangkan untuk tidk membeli produk asal Perancis.
Melansir dari laman Kompas.com, hal ini bermula dari reaksi Presiden Perancis, Emmanuel Macron saat mengomentari pembunuhan seorang guru di luar Kota Paris yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad pada murid-muridnya di kelas.
Menurut Macron, aksi pembunuhan ini merupakan serangan terhadap kebebasan berbicara, sehingga pihaknya menyebut akan melawan 'seperatisme Islam' yang ada.
Sontak pernyataan Preisden Macron memicu reaksi negatif dari berbagai pihak di seluruh dunia, terkhusus negara dengan penduduk beragama muslim, seperti Indonesia, Turki, Malaysia, Kuwait, dan sebagainya.
Di Indonesia, MUI juga telah melayangkan surat pernyataan untuk tidak membeli produk Perancis.
Hal ini tertuang dalam surat edaran Nomor: Kep-1823/DP-MUI/X/2020 tertanggal 30 Oktober 2020.
"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," bunyi salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu. (*)