Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - ISIS mengklaim bahwa mereka mendalangi serangan teror di Vienna, Austria.
Ibu kota Austria, Vienna sempat menjadi medan perang saat baku tembak antara polisi dan pria bersenjata terjadi.
Sedikitnya, 4 orang tewas dan 20 orang terluka akibat serangan teror tersebut.
Dilansir dari NRP, kelompok teroris ISIS mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas aksi penembakan di pusat kota Vienna, Austria pada Selasa (3/11/2020).
Hal tersebut dilaporkan oleh Reuters dan SITE Intelligence Group, yang memantau konten ekstremis online.
Polisi menembak dan membunuh pria bersenjata yang kemudian diidentifikasi sebagai Kujtim Fejzulai yang berusia 20 tahun.
Menteri dalam negeri Austria, Karl Nehammer, mengatakan dua pria dan dua wanita meninggal karena serangan itu.
Karl Nehammer mengatakan Kujtim Fejzulai bekerja sendiri dan dipersenjatai dengan senapan dan rompi peledak palsu.
Baca Juga: Serangan Teroris di Pusat Kota Tewaskan 4 Orang, Baku Tembak di Vienna Austria Lukai Seorang Polisi
"Kami mengalami serangan tadi malam oleh setidaknya satu teroris," kata Karl Nehammer.
Kujtim Fejzulai adalah warga negara ganda Austria dan Makedonia Utara yang dijatuhi hukuman 22 bulan penjara tahun lalu.
Ia ditahan karena berusaha pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Pemuda itu lantas dibebaskan 7 bulan kemudian karena hukum yang berlaku untuk pemuda.
Karl Nehammer mengatakan rumah tersangka telah digeledah dan materi video disita.
Beberapa penangkapan tambahan dilakukan dan setidaknya 15 rumah di sekitarnya digeledah.
Penduduk Vienna diberitahu untuk tinggal di rumah pada Selasa (3/11/2020) ketika pihak berwenang mencoba untuk menentukan apakah ada penyerang atau kaki tangan lain.
Serangan Senin (2/11/2020) itu dimulai sekitar jam 8 malam waktu setempat.
Setidaknya satu pria bersenjata melepaskan tembakan di dekat sinagoga utama Vienna.
Tempat peribadatan itu ditutup dan kosong pada saat insiden terjadi.
Saksi mata mengatakan pria bersenjata itu menembak secara acak ke bar dan kafe yang ramai pada tadi malam sebelum lockdown karena virus corona.
Pria bersenjata itu dibunuh oleh polisi beberapa menit kemudian.
Kanselir Austria Sebastian Kurz menyebutnya sebagai "serangan teror yang menjijikkan."
Pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung nasional dengan mengibarkan bendera setengah tiang hingga Kamis (5/11/2020).
(*)