Find Us On Social Media :

Seolah Cintanya Kekal Sehidup Semati, Pasutri di Magetan Ditemukan Tewas di dalam Sumur dengan Kondisi Berpelukan

By Novia, Rabu, 4 November 2020 | 17:15 WIB

Pasangan suami istri (pasutri) di Desa Bayem Wetan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan ditemukan tewas di dalam sumur, Senin (2/11/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Nasib malang sekaligus apes tak bisa dihindari pasangan suami istri di Desa Bayem Wetan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Pasalnya Senin (2/11/2020) lalu, pasangan suami istri bernama Panirah (39) dan Sulawi (35) ini ditemukan tewas secara tragis.

Menurut, pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Magetan, mengatakan pasutri tersebut, ditemukan tewas di dalam sumur.

Baca Juga: Sudah Mediasi Namun Dendam Kesumatnya Belum Juga Reda, Seorang Pria Nekat Tikam Rekannya hingga Tewas Usai Pesta Miras

Menurut informasi yang disampaikan Tribunews.com Rabu (4/11/2020), mulanya Panirah dikabarkan tengah memperbaiki pompa air sumur di lahan persawahan blok Suni Desa Bayem Wetan.

Mengetahui suaminya tak kunjung pulang, Sulawi memutuskan untuk menyusul suaminya Panirah.

Memutuskan untuk menemui suaminya, Sulawi justru dikejutkan dengan kondisi Panirah yang tak sadarkan diri di dalam sumur.

Baca Juga: Pamit ke Rumah Istri Muda, Suami Naik Pitam hingga Nekat Menganiaya Istri Tuanya Saat Korban Kembali Menghubungi Dirinya

Tanpa pikir panjang, Sulawi langsung turun ke dalam sumur dengan tujuan menyelamatkan suaminya.

"Sesuai keterangan saksi, korban Paniran mengalami sesak napas, kemudian berteriak minta tolong."

"Tanpa pikir panjang Sulami, yang mencari sayur mayur di sekitar sumur langsung jebur sumur berusaha memberi pertolongan kepada suaminya itu, tanpa pikir sumur mengandung racun," ucap petugas BPBD Kabupaten Magetan, Khoirul Huda, Selasa (3/11/2020).

Akhirnya tubuh pasutri itu, pertama kali ditemukan oleh warga Desa Bayem Wetan, Kamituwo.

Baca Juga: Ogah Rawat Anak Tirinya, Istri di Solok Ditemukan Tewas Secara Tragis di Tangan sang Suami

Sekitar pukul 14.10 WIB, Kamituwo langsung melaporkan temuannya pada Pusdalops-PB.

Tak berselang lama, petugas akhirnya terjun ke lokasi untuk mengevakuasi jasad keduanya.

Proses evakuasi dikabarkan sempat terkendala lantaran tempat kejadian perkara (TKP) berada di tengah sawah.

Selain menjangkau lokasi dengan jalan kaki dan membawa peralatan evakuasi.

Baca Juga: Diduga Kesal Gegara Dimarahi Ibunya Saat Pulang Larut Malam, Anak Gadis Ini Justru Melakukan Tindak Bunuh Diri dengan Menenggak Racun Hama

Regu penolong dari BPBD Kabupaten Magetan juga menurunkan seekor ayam untuk mengetahui keadaan sumur beracun atau tidak.

Alhasil, saat ayam diturunkan beberapa detik untuk percobaan, hewan jenis unggas itu dikabarkan lemas.

"Melihat ini kami menyemprotkan CDA (Compressed Dry Air/udara kering terkompresi) ke dalam sumur. Kebetulan sumur dangkal, kendalanya gas amoniax yang ada di dalam sumur terlalu besar," kata Khoirul.

Setelah dua jam, BPBD Kabupaten Magetan yang dibantu TNI, Polri, Puskesmas Kartoharjo, Perangkat Desa, dan Warga Desa setempat berhasil mengangkat dua jenazah tersebut.

Berdasarkan laporan yang ada, Panirah dan Sulawi meninggal dunia karena menghirup gas beracun saat keduanya berada di dalam sumur.

Baca Juga: Tanpa Identitas, Seorang Pria Ditemukan Tewas dalam Tumpukan Sampah Kejutkan Petugas UPK Badan Air Kali Ciliwung

Berlangsung secara dramatis, pasutri tersebut dievakuasi dalam kondisi saling berpelukan.

"Kedua pasutri saat kami berusaha evakuasi dari dalam sumur, posisinya berpelukan," tandasnya.

Tak lain halnya dengan pasangan suami istri di Malang, Jawa Timur berinisial JW (42) dan YI (38).

Pasangan suami istri tersebut ditemukan tewas secara bersamaan di dalam rumahnya.

Baca Juga: Pilih Melanjutkan Pendakian dan Meninggalkan Rekannya yang Mengalami Gejala AMS, 7 Pendaki Gunung Slamet Ini dapat Sanksi Tegas!

Diduga tewas akibat bunuh diri, Kapolsek Wagir AKP Sri Widya Ningsih menduga kuat keduanya tewas akibat adanya orang ketiga dalam keluarganya.

"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai. Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," ujar Sri, Selasa (10/3/2020).

(*)