Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Masalah warisan budaya memang tidak bisa dianggap enteng.
Apalagi jika budaya tersebut menyangkut identitas suatu negara.
Seperti yang tengah terjadi di antara China dan Korea ini.
Dilansir dari Allkpop, baru-baru ini, peserta acara hiburan China tampil dengan mengenakan kostum yang mirip dengan Hanbok (pakaian tradisional Korea).
Mereka juga menampilkan tarian tradisional Korea dan memperkenalkannya sebagai budaya China.
Netizen Korea sekarang merasakan upaya orang China untuk "Menghilangkan Budaya Korea" terlalu jauh.
Baru-baru ini, ada tindakan di mana netizen China mengklaim bahwa Korea menyalin budaya China.
Kini netizen Korea dibuat marah karena netizen China mengklaim bahwa Hanbok adalah kostum tradisional China.
Netizen China bahkan menggunakan media sosial untuk memberi tahu warga Korea agar "mengetahui sejarah dengan benar."
Pada Rabu (4/11/2020), #Hanbok Challenge tersebar di media sosial dan menjadi topik hangat di Twitter.
Hanbok Challenge adalah sejenis permainan partisipatif di mana ilustrator dan penulis Webtoon mengunggah ilustrasi yang berkaitan dengan Hanbok dengan tagar terkait untuk mempublikasikan Hanbok Korea.
Masalahnya adalah bahwa dalam beberapa tahun terakhir, netizen China telah memposting komentar di postingan Hanbok Challenge.
Baca Juga: Siap Divonis, Vanessa Angel Unggah Video Anak dan Suami: Maafin Mami Ya
Mereka mengatakan, "Orang Korea mengambil pakaian tradisional China."
Seorang netizen Tiongkok menuduh seorang penulis Webtoon Korea terkenal yang mengklik 'like' pada postingan Hanbok Challenge.
Netizen China tersebut menyatakan, "Hanbok adalah tiruan dan merupakan perpaduan dan evolusi pakaian Dinasti Tang China."
Seorang netizen China lainnya berkata, "Tolong hadapi sejarah asli kalian. Tidakkah kalian merasa menyedihkan karena telah mencuri budaya China?"
Pakaian yang disebut-sebut sebagai versi asli dari Hanbok oleh netizen China adalah Hanfu, kostum tradisional China.
Meski secara keseluruhan menyerupai penampilan Hanbok, termasuk bentuk Jeogori, para ahli mengatakan jika dua pakaian tradisional itu memiliki gaya yang benar-benar berbeda.
Misalnya, dalam kasus Wangjin (hiasan kepala), Wangjin Korea adalah pita di sekitar dahi yang sempit, sedangkan Wangjin Tiongkok selebar topi berlubang.
Netizen Korea mengatakan bahwa ini tidak masuk akal.
Banyak orang mengatakan bahwa penampilan Hanbok sebagai kostum tradisional China mengingatkan mereka pada Proyek Timur Laut.
Proyek Timur Laut adalah bagian dari proyek untuk memutarbalikkan sejarah dengan klaim Kerajaan Korea Lama.
Melalui Proyek Timur Laut, China telah mengklaim Gojoseon, Goguryeo, dan Balhae sebagai sejarah China.
Menurut netizen Korea, ini bukan pertama kalinya orang China membuat klaim yang tidak masuk akal.
Netizen China sebelumnya mempermasalahkan ketika pemimpin BTS RM membuat pidato penerimaan pada upacara Van Fleet di mana ia menyatakan, "Kami akan selalu mengingat sejarah rasa sakit yang dialami oleh kedua negara kita bersama dan pengorbanan dari pria dan wanita yang tak terhitung jumlahnya."
Masalahnya ada pada pilihan RM dalam kata-kata menggunakan "Kami dua negara" hanya menyebutkan Korea Selatan dan AS pada upacara penghargaan.
Hal itu dirasa menyinggung China yang kala itu ikut berjuang pada perang Korea.
Namun, Van Fleet Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu dan organisasi yang berkontribusi pada hubungan Korea Selatan dan AS.
Juga, ada peningkatan jumlah program TV China yang memperkenalkan pakaian dan budaya tradisional Korea sebagai budaya China.
Ada pertunjukan yang memperkenalkan Arirang sebagai tarian tradisional China saat mereka memperkenalkan Hanbok.
Dan ada juga pertunjukan di mana selebriti China membuat Kimchi.
Melihat hal tersebut, netizen Korea pun meradang.
Berikut beberapa komentar netizen Korea atas kasus ini.
"Mereka sangat iri karena budaya Korea dikenal luas secara global, mereka hanya melakukan apa saja."
"Apakah mereka tidak malu?
"Jika Hanbok adalah milik orang China, maka Tembok Besar adalah milik orang Korea."
"Mereka tidak tahu bagaimana menjadi original."
"Sekarang aku merasa orang-orang ini menyedihkan. Mengapa mereka seperti ini?"
"Aku bosan dengan mereka yang dengan paksa mengklaim sesuatu."
Wah, bagaimana menurutmu?
(*)