"Ya om Indra udah gede," jawab Ruben.
Betrand pun merasa telah dewasa dan berhak melakukan apa pun di tubuhnya.
"Ai kan udah 15 tahun, berarti ai udah boleh, terserah ai," tutur Betrand.
Ruben tampak sangat marah hingga nekat meninggalkan sang putra.
"Bener? You kenapa nggak ngomong? Apapun itu Onyo, anak kecil nggak boleh buat tato. Kalau dikasih tahu orang tua musti dengar," ungkap Ruben.
"Ya udah kalau you gak mau ilangin, ai juga gak mau dikasih tau sama you lagi ya," imbuh RUben langsung pergi.
Ruben bahkan terlihat memberhentikan orang kepercayaannya itu.
"Indra besok nggak usah masuk lagi udah," tutur Ruben kesal.
Betrand pun tampak senang sang ayah marah lantaran rencana prank yang telah disusunnya berlangsung mulus.
Namun, tampaknya Ruben Onsu balik mengerjai sang putra dengan berpura-pura tetap marah.
Padahal, Ruben sebenarnya telah tahu bahwa tato di lengan Betrand palsu dan bisa hilang.
"Gua tau tuh ya, lo semua pada mau ngerjain gue kan?" tanya Ruben diam-diam.
Ruben pun balik mengerjain Betrand hingga membuat putra sulungnya itu ketakutan.
"Ayah, ai daritadi udah minta maaf... Aduh ai udah deg-degan. Aduh maafin gak ya, gitu," ungkap Betrand Peto. (*)