Sejak berada di rumah sakit hingga 29 Oktober malam, Sabai mengaku masih berada di pembukaan satu.
"Kamis, 29 oct. Setelah semaleman hampir gak tidur karena kontraksi2, paginya di CTG eh kok lebih anteng nih kontraksinya, jaraknya pun kok makin lama nih," ujarnya.
"Cek pembukaan, masih pembukaan satu aja dong. Siang waktu dokter dateng visit pun kontraksi dan pembukaan gak nambah," sambungnya.
Baca Juga: Baru Pertama Kali Hadir saat Proses Persalinan, Ringgo Agus Rahman Panik
Sempat dilema antara harus tinggal di rumah sakit atau kembali pulang ke rumah, Sabai dan Ringgo Agus Rahmanlah mengaku sempat dibuat bingung dengan kondisi tersebut.
"Nah lho aku sama suamik bingung kudu gimana. Bisa aja pulang dulu kalau mau karena ternyata emang pembukaan satu itu yg paling lama dan tiap org beda2.Ada yg sehari, 4 hari, bahkan ada juga yg seminggu atau lebih katanya."
"Si suamik bilang terserah aku nyamannya pulang atau stay di RS aja. Dilema dong aku, soalnya kan gak bisa diprediksi berapa lamanya pembukaan satu ini," jelasnya.
Meskipun sempat dibuat bingung, kini Sabai memutuskan untuk menetap di rumah sakit.
Hal itu dikarenakan Sabai tak bisa merasa tenang apabila sewaktu-waktu kembali mengalami kontraksi secara mendadak.
Kendati demikian, Sabai juga mengaku tenang di rumah sakit saat mengetahui tempat persalinan itu bukan tempat rujukan covid-19.
"Akhirnya aku memutuskan untuk stay di RS aja dulu, cek dulu paling gak ampe besok. Soalnya kalo di rumah takutnya aku gak bakalan tenang juga," ungkapnya.
"Untung RS nya enak, banyak ruang terbuka, ada rooftop buat jalan2 (dan foto2), ada coffee shop yg outdoor, dan bukan rujukan pasien covid jadi aku berasa lebih aman dan nyaman," pungkasnya.
(*)