Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kembali dikaruniai putra yang telah diberi nama Curtis Ziggy Mars Morscheck, bayi kedua Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter Morscheck itu diketahui telah lahir pada 30 Oktober 2020.
Di Rumah Sakit Brawijaya Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, putra kedua Ringgo dan Sabai diketahui memiliki berat 3,8 kilogram dan tinggi 51 sentimeter.
Melahirkan anak kedua, Sabai Dieter Morscheck baru-baru ini kembali membagikan pengalamannya.
Meskipun bukan pengalaman pertama, namun Sabai Dieter Morscheck mengaku sempat mendapat kendala hingga dibuat bingung.
Setelah kurang lebih seminggu menghirup oksigen, Curtis Ziggy Mars Morscheck dikabarkan lahir sehat dan selamat.
Seperti dikutip dari Instagram, Jumat (6/11/2020), Sabai Dieter Morscheck membagikan pengalaman keduanya yang cukup menegangkan.
Sabai mengaku, kelahiran putra keduanya memakan waktu yang cukup lama sejak mengalami pembukaan pertama.
Mengaku sudah stand by di rumah sakit sejak tanggal 28 Oktober 2020, pembukaan dan kontraksi yang dialami Sabai justru terhenti di pembukaan satu.
Hingga 29 Oktober, kontraksi yang dialami sebelumnya justru mereda dan lebih anteng dari sebelumnya
Sejak berada di rumah sakit hingga 29 Oktober malam, Sabai mengaku masih berada di pembukaan satu.
"Kamis, 29 oct. Setelah semaleman hampir gak tidur karena kontraksi2, paginya di CTG eh kok lebih anteng nih kontraksinya, jaraknya pun kok makin lama nih," ujarnya.
"Cek pembukaan, masih pembukaan satu aja dong. Siang waktu dokter dateng visit pun kontraksi dan pembukaan gak nambah," sambungnya.
Baca Juga: Baru Pertama Kali Hadir saat Proses Persalinan, Ringgo Agus Rahman Panik
Sempat dilema antara harus tinggal di rumah sakit atau kembali pulang ke rumah, Sabai dan Ringgo Agus Rahmanlah mengaku sempat dibuat bingung dengan kondisi tersebut.
"Nah lho aku sama suamik bingung kudu gimana. Bisa aja pulang dulu kalau mau karena ternyata emang pembukaan satu itu yg paling lama dan tiap org beda2.Ada yg sehari, 4 hari, bahkan ada juga yg seminggu atau lebih katanya."
"Si suamik bilang terserah aku nyamannya pulang atau stay di RS aja. Dilema dong aku, soalnya kan gak bisa diprediksi berapa lamanya pembukaan satu ini," jelasnya.
Meskipun sempat dibuat bingung, kini Sabai memutuskan untuk menetap di rumah sakit.
Hal itu dikarenakan Sabai tak bisa merasa tenang apabila sewaktu-waktu kembali mengalami kontraksi secara mendadak.
Kendati demikian, Sabai juga mengaku tenang di rumah sakit saat mengetahui tempat persalinan itu bukan tempat rujukan covid-19.
"Akhirnya aku memutuskan untuk stay di RS aja dulu, cek dulu paling gak ampe besok. Soalnya kalo di rumah takutnya aku gak bakalan tenang juga," ungkapnya.
"Untung RS nya enak, banyak ruang terbuka, ada rooftop buat jalan2 (dan foto2), ada coffee shop yg outdoor, dan bukan rujukan pasien covid jadi aku berasa lebih aman dan nyaman," pungkasnya.
(*)