Fiersa melakukan double booking pada tanggal 11-12 Oktober dan 13-14 Oktober.
"Karena waktu itu Arsal Bahtiar mendadak ada kerjaan di Labuan Bajo, dan waktu itu saya takutkan dia enggak bisa pulang sesuai tanggal yang kami tentukan untuk berangkat ke Rinjani," tutur Fiersa Besari.
Selama pandemi corona, pengunjung hanya boleh mendaki 2 hari satu malam dan kuota pendakian dibatasi di bawah 100 orang.
"Akhirnya saya melakukan double booking dan menyerahkan booking-an tersebut kepada keluarga porter yang ada di Sembalun atau kawan-kawan porter," sambungnya.
Dan ternyata Fiersa Besari berangkat menuju pendakian seperti tanggal kesepakatan awal yakni 11 dan 12 Oktober.
Namun saat pendakian, Fiersa dan tim terkendala cuaca angin kencang yang membuatnya harus memilih antara terus melanjutkan perjalanan, turun atau tetap tinggal.