Grid.ID - Penyanyi Fiersa Besari mengakui kesalahannya karena melanggar peraturan pendakian di masa pandemi.
Fiersa Besari kini masuk dalam daftar blacklist Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) setelah melakukan double booking pendakian.
Melalui laman Instagram TV, Fiersa Besari tak mengelak bahwa ia masuk dalam daftar blacklist atas kesalahannya sendiri melanggar aturan yang telah ditetapkan untuk pendakian selama new normal.
Sang pelantun Celengan Rindu itu menjelaskan kronologi sampai dirinya dan tim di blacklist pada pendakian Rinjani.
"Ya benar, saya dan tim Atap Negeri, Arsal Bahtiar, kami di-blacklist dari Gunung Rinjani atas kesalahan kami sendiri, kesalahan saya," kata Fiersa dikutip Kompas.com dalam Instagramnya pada Jumat (6/11/2020).
Fiersa saat itu melakukan pendakian serta mengambil konten untuk kanal YouTubenya, Atap Negeri.
Di situ, ia membawa tim dan salah seorang timnya yang bernama Arsal Bahtiar yang mendadak terbentur pekerjaan lain di Labuan Bajo, NTT. Alhasil Fiersa melakukan double booking.
Fiersa melakukan double booking pada tanggal 11-12 Oktober dan 13-14 Oktober.
"Karena waktu itu Arsal Bahtiar mendadak ada kerjaan di Labuan Bajo, dan waktu itu saya takutkan dia enggak bisa pulang sesuai tanggal yang kami tentukan untuk berangkat ke Rinjani," tutur Fiersa Besari.
Selama pandemi corona, pengunjung hanya boleh mendaki 2 hari satu malam dan kuota pendakian dibatasi di bawah 100 orang.
"Akhirnya saya melakukan double booking dan menyerahkan booking-an tersebut kepada keluarga porter yang ada di Sembalun atau kawan-kawan porter," sambungnya.
Dan ternyata Fiersa Besari berangkat menuju pendakian seperti tanggal kesepakatan awal yakni 11 dan 12 Oktober.
Namun saat pendakian, Fiersa dan tim terkendala cuaca angin kencang yang membuatnya harus memilih antara terus melanjutkan perjalanan, turun atau tetap tinggal.
Fiersa akhirnya memilih tinggal dan menunggu cuaca membaik untuk kembali melakukan pendakian.
Dan dia menegaskan tak ada niatan untuk berlama-lama untuk tetap tinggal di atas.
"Nah setelah itu ternyata Arsal Bahtiar ini bisa berangakt ke Lombok seperti waktu yang awal, 11 dan 12. Akhirnya kami berangkat ke Lombok 10 Oktober," ucap Fiersa.
"Dan ketika mendaki, kami terjebak angin kencang, akhirnya saya cuma punya tiga pilihan memaksakan lanjut untuk muncak, turun atau stay. Kalau kami memaksakan lanjut, saya enggak siap dengan resiko karena angin sangat kencang, dan saya takut terjadi apa-apa sama tim."
"Kalau turun hal tersebut berat dilakukan, karena kami datang ke sana bukan mendaki tapi juga untuk membuat video dokumenter untuk YouTube saya yang kontennya Atap Negeri," tutur Fiersa.
Hingga akhirnya Fiersa mengakui kesalahannya dan di-blacklist dari TNGR.
"Dan akhirnya kami memutuskan untuk stay sampai udah cukup aman untuk ke atas dan sekali lagi itu kesalahan dan kebodohan saya. Saya yang memimpin proyek ini, saya mengambil keputusan dan mengakibatkan kami di-blacklist," kata Fiersa.
Berkait dengan kesalahan itu, Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady juga membenarkan bahwa Fiersa Besari masuk dalam daftar blacklist TNGR karena melakukan pendakian lebih dari 2 hari 1 malam.
Fiersa Besari terkena blacklist mendaki TN Gunung Rinjani selama 2 tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fiersa Besari Jelaskan Kronologi Kena Blacklist TN Gunung Rinjani"
(*)