Sebelum meninggal dunia, M diketahui memang mengalami tekanan darah tinggi.
Alhasil saat pembuluh darah korban pecah, jenazah M disebutkan mengalami pendarahan dari mata, hidung dan telinga.
Menurut Ugas, selama perjalanan dari RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo menuju Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, jenazah dipulangkan dalam posisi tengkurap.
Sehingga pendarahan yang dialami jenazah M terus mengalir.
“Sekali lagi saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke," jelas Ugas saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Jumat (6/11/2020).
"Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar. Keluarga menyaksikan sendiri, matanya ada,” imbuhnya.
Lebih lanjut melansir informasi dari TribunJatim.com, Ugas meminta agar warganet tidak tergiring dugaan foto dan video yang beredar.
Ugas juga mengaku telah berdiskusi dengan Wakapolres Probolinggo Kompol Agung Setiyono terkait penyebaran video itu di media sosial.
“Akan diselidiki. Tadi saya rapat dengan Pak Wakapolres. Kalau dibiarkan, membahayakan. Keluarga M siap memberikan kesaksian,” lanjutnya.
(*)