Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ada beragam jenis menu sarapan favorit di Indonesia, mulai dari bubur, nasi uduk, roti, hingga susu.
Semua tergantung selera dan kebutuhan.
Akan tetapi, roti yang praktis dan lezat kerap menjadi pilihan mereka yang memiliki jadwal padat.
Baca Juga: Begini Kata Polisi Soal Video Syur Mirip Gisella Anastasia
Selain praktis, beragam varian rasa pun hadir untuk memanjakan para penikmatnya.
Namun, kamu perlu mengetahui fakta di bawah ini.
Terutama bagi para pecinta roti tawar.
Dilansir Grid.ID dari Sajian Sedap, roti tawar tenyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Para ahli kesehatan mengungkapkan untuk menghindari konsumsi roti yang terlalu banyak karena tidak baik untuk kesehatan.
Roti tawar putih pada umumnya terbuat dari tepung yang minim sekali kandungan nutrisi.
Berikut ini sederet bahaya roti tawar yang perlu diketahui.
Baca Juga: Jalani Hidup Sebagai Aktris Terkenal: Sharon Stone: Ada Kalanya Saya Mau Sembunyi Saja
1. Mengandung campuran bahan kimia
Tenyata sebagian besar roti dibuat dengan campuran bahan-bahan kimia seperti bromate atau iodate yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Science and Enviroment (CSE) telah mengemukakan bahwa roti penuh dengan bahan kimia yang kemudian masuk ke sistem pencernaan kita.
2. Meningkatkan berat badan
Jika kita mengonsumsi roti secara berlebihan dalam jumlah tertentu, maka berat badan kita akan lebih mudah naik.
Hal ini terjadi karena kandungan karbohidrat, garam, gula halus, dan pengawet yang terdapat dalam roti.
3. Kurang serat
Roti tidak mengandung banyak serat yang dapat menyulitkan proses pencernaan.
Kondisi ini memungkinan roti akan mengendap lama dalam usus dan menyebabkan racun dalam tubuh.
4. Penyebab diabetes
Berbahan dasar tepung, roti memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat menaikkan gula darah dalam tubuh.
Mengutip laman Kompas.com, roti putih tinggi karbohidrat, di mana dalam satu potong mengandung sekitar 13 gram karbohidrat.
Saat mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi glukosa yang menyebabkan kenaikan kadar gula.
Naiknya kadar gula yang berlebihan justru memicu rasa lapar yang tinggi.
Pada akhrinya nafsu makan semakin tak terkendali yang berefek negatif pada berat badan.
Asupan karbohidrat yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe2 dan sindrom metabolik.
5. Tinggi kandungan fruktosa
Fruktosa merupakan salah satu jenis pemanis.
Jika dibandingkan dengan sukrosa atau glukosa, fruktosa terbukti jauh lebih berbahaya bagi tubuh.
Sebagai alternatif, pakar kesehatan menyarankan kita agar memilih roti yang terbuat dari gandum utuh.
"Roti yang terbuat dari 100 persen gandum utuh juga kaya serat, protein, vitamin B, dan berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh," kata ahli diet dari Cleveland Clinic, Laura Jeffers.
(*)