Preeklamsia juga dapat menyebabkan plasenta terpisah dari rahim atau solusio plasenta.
Kondisi ini bisa menyebabkan bayi meninggal saat lahir.
Dengan mendeteksi preeklamsia sejak dini, risiko komplikasi bisa dicegah.
Mengutip WebMD, para ahli berpendapat preeklamsia dapat terjadi saat plasenta tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Namun, mereka belum mengetaui penyebab pasti disfungsi plasenta pada penderita preeklamsia tersebut.
Beberapa pakar ada juga yang menyebut penyebab preeklamsia dipengaruhi nutrisi yang buruk dan pengaruh asupan tinggi lemak selama kehamilan.
Selain itu, preeklamsia juga bisa disebabkan kurangnya aliran darah ke rahim.
Tak hanya pada ibu hamil, gejala preeklamsia juga bisa terpantau pada bayi yang belum lahir.
Ciri-ciri utamanya yakni pertumbuhan janin lambat.
Kondisi tersebut dipengaruhi minimnya pasokan darah yang melalui plasenta.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilan dengan dokter.
(*)