Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Gatot Brajamusti atau yang akrab disapa Aa Gatot, guru spritual Reza Artamevia dan Elma Theana, menghembuskan napas terakhir pada Minggu (8/11/2020).
Aa Gatot meninggal dunia di tengah menjalani hukuman atas 3 kasus yang menimpanya.
Mantan ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) itu mendekam di balik jeruji besi sejak 29 Agustus 2016 lantaran kasus narkoba jenis sabu yang juga menyeret nama Reza Artamevia.
Kasus selanjutnya yang menimpanya yaitu kepemilikan senjata ilegal pada 1 September 2016.
Baca Juga: Gatot Brajamusti Meninggal Dunia saat Jalani Hukuman atas Tiga Kasus Hukum
Kemudian, Gatot Brajamusti juga terbukti melakukan tindak asusila kepada CT yang saat kejadian tersebut berusia 16 tahun.
Pria yang akrab disapa Aa Gatot itu pun menjalani hukuman total selama 20 tahun berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Mataram.
Sebelum terlibat dalam kasus hukum, Gatot Brajamusti menjadi guru spiritual dari dua orang selebritis yaitu Elma Theana dan Reza Artamevia.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (9/9/2016), Elma Theana mengungkapkan suasana di padepokan milik Gatot Brajamusti.
Elma Theana baru menyadari banyak keganjilan setelah keluar dari padepokan tersebut lima tahun lalu.
Contohnya, kata Elma, antar sesama murid yang berada di padepokan tersebut mengalami interaksi yang terbatas.
"Misalkan kami ramai-ramai. Tapi kami enggak bisa saling ngobrol, saling curhat enggak bisa. Kami hanya ramai-ramai tapi enggak bisa ngapa-ngapain," kata dia.
"Kayak dibikin enggak mau tahu urusan orang atau masing-masing. Fokus kami hanya di Aa Gatot. Kami enggak saling bersinggungan," sambung dia.
Baca Juga: Gatot Brajamusti Punya Beberapa Jenis Riwayat Penyakit, Inilah Penyebab Meninggalnya Aa Gatot
Selain itu, Elma mendengar begitu banyak anak-anak di padepokan yang menyebut Gatot sebagai 'Papa'.
"Anak angkat yang saya lihat banyak. Dan memang mereka panggilnya Papa, karena yang saya tahu mereka ada yang enggak ada bapaknya, ibunya, atau mereka ibunya ke mana, atau anak itu lagi mau berkarier. Atau ketemu di mana. Tiba-tiba ada mereka," ucapnya.
Meski begitu, Elma mengakui ada semacam trik yang membuat para murid di padepokan tersebut menjadi betah.
Ia membenarkan ada sarana dan prasarana hiburan di padepokan tersebut.
"Memang perbedaan di sana ngebuat kami enggak jenuh. Di sana ada billiard, karaoke, band, ada semuanya yang bikin kami enggak boring," ucapnya.
Sementara itu, dilansir Grid.ID dari Pos Kupang.com, Sabtu (3/9/2016), Reza Artamevia tetap menganggap Gatot Brajamusti sebagai gurunya usai kasus narkoba yang juga menyeret namanya itu.
"Beliau tetap guru saya, sampai kapan pun," kata Reza Artamevia saat ditemui di Hotel Lombok Garden, Kota Mataram, Jumat (2/9/2016).
Gatot Brajamusti meninggal dunia di RS Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur.
Ia dilarikan ke rumah sakit lantaran keluhan hipertensi dan gula darah tinggi.
Selain itu, Gatot Brajamusti juga memiliki riwayat penyakit struk.
(*)