Kemudian, Hybrid/Fase sebanyak 87 kali dengan amplitudo 3-30 mm, S-P 0.3-0.5 detik, durasi 5-12.8 detik.
Dan, Gunung Merapi juga sempat mengeluarkan Vulkanik dangkal sebanyak 6 kali dengan amplitudo 46-75 mm, durasi 18-43.2 detik.
Dengan potensi bencana berupa guguran lava, lontaran material vulkanik dari erupsi eksplosif yang disertai awan panas.
Ditetapkan dengan status siaga level III, Gunung Merapi diprediksi akan meluncurkan guguran lava sejauh 5 km dari puncak.
Melansir informasi lebih lanjut dari TribunJogja.com, aktivitas gunung berapi juga terpantau dari Pos PGM Babadan, Magelang, Minggu (8/11/2020).
Tampak material batu besar berguguran menggelinding dari puncak melewati punggung gunung ke arah hulu Kalisat, Magelang dengan jarak 3 kilometer.
Dikonfirmasi oleh Pengamat PGM Babadan, Yulianto, guguran lava mengarah ke arah barat laut sejauh 750 meter.
Kemudian pada siangnya, pukul 12.50 WIB, guguran tersebut kembali terdengar dengan jelas dari arah Pos PGM Babadan, Magelang dan visual juga terlihat dengan jelas.
Selain rekomendasi BPPTKG Yogyakarta yang menyarankan agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.
Pelaku wisata juga disarankan untuk tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
(*)