Postingan tersebut dibagikan oleh Sinta Auliya, warga Jakarta Selatan melalui akun Twitter-nya @jelebgt.
Cerita ini merupakan kisah pribadi Sinta.
Ia sempat mengalami lumpuh selama 3 bulan.
Dalam ceritanya Sinta mengatakan bahwa ia sempat dibawa ke pengobatan alternatif untuk diurut sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit akibat sakitnya tambah parah.
Sinta sendiri menceritakan dirinya mengalami kondisi tulang ekor retak dan tulang belakang patah usai terjatuh saat dirinya masih duduk di bangku SMP.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, menurut Dokter Spesialis Tulang yang juga Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Rahyussalim, SpOT, K-Spine, mengatakan pengurutan justru bisa menimbulkan bahaya.
“Pengurutan itu semacam manipulasi pada daerah pinggang itu. Kalau itu dikerjakan, akan terjadi pergeseran pada daerah atau struktur tulang yang patah atau cedera,” katanya saat dihubungi, Sabtu (29/12/2019).
Ia menambahkan, manipulasi yang dilakukan pada bagian tulang patah hanya akan menambah cedera seseorang.
Satu-satunya penanganan dalam kondisi demikian adalah operasi.
“Cedera diikuti lumpuh mau enggak mau harus dioperasi. Operasi sebenarnya untuk menstabilkan tulang yang patah,” katanya.