"Kami terkejut ketika mengetahui bahwa mengonsumsi cabai secara teratur dapat mengurangi risiko kematian karena penyakit kardiovaskular dan kanker."
Demikian hal itu dikatakan oleh penulis senior dari penelitian tersebut yang juga merupakan ahli jantung dari Cleveland Clinic, Dr Bo Xu.
Menurutnya, faktor makanan yang pedas mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun demikian, belum jelas seberapa banyak dan seringnya makan cabai, serta jenis cabai apa yang perlu dimakan untuk dapat merasakan manfaatnya.
"Alasan pasti dan mekanisme yang mungkin menjelaskan temuan kami saat ini tidak diketahui," ungkapnya.
"Maka, kami belum yakin mengatakan bahwa makan lebih banyak cabai dapat memperpanjang hidup dan mengurangi kematian, terutama dari faktor kardiovaskular atau kanker," katanya.
Semua manfaat ini terkait dengan bahan kimia tertentu yang ditemukan secara alami dalam cabai yakni capsaicin, senyawa yang bertanggung jawab atas sensasi pedas dari cabai.
Baca Juga: Mulai dari Cabai Rawit sampai Apel, Inilah 9 Makanan yang Bisa Jaga Kesehatan Paru-paru
Sensasi pedas saat makan cabai terjadi karena capsaicin mengikat reseptor rasa sakit di tubuh dan mendorong pelepasan hormon dalam tubuh yang dapat menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan metabolisme dan pencernaan.
Tapi iritasi yang dirangsang oleh capsaicin juga mendorong tubuh memproduksi dopamin dan endorfin lain untuk mengatasi ancaman yang dirasakan.
Itulah sebabnya, sebagian orang sangat antusias menikmati makanan pedas, sementara sebagian lainnya menghindari bumbu yang menyengat tersebut.
Sekarang, apakah kamu semakin antusias makan pedas?
(*)