Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Semua kasih sayang dan kemampuan dikerahkan untuk masa depan sang buah hati.
Termasuk dalam hal asupan makan.
Sejak baru lahir, ASI sudah menjadi asupan terbaik untuk bayi.
Mengutip laman Kompas.com, fakta mengejutkan dari ASI ini ternyata manfaatnya akan terus dirasakan bayi sampai ia dewasa, loh.
Menurut dokter laktasi, Falla Adinda Pringgayuda dalam diskusi memeringati Pekan ASI Sedunia di @America, Jakarta, Rabu (3/8/2016), beberapa kandungan ASI yang menakjubkan, seperti air, kolostrum, karbohidrat, protein, lemak, karnitin, vitamin, dan mineral.
Namun, tidak sedikit para ibu menyusui atau busui yang memutuskan berhenti dengan alasan ASI tidak keluar.
Otomatis ini berdampak pada kebutuhan makanan buah hati menjadi tidak tercukupi.
Para ibu biasanya akan langsung memberikan susu formula.
Namun, apakah benar ASI tak keluar?
Bukankah setiap ibu yang sudah melahirkan otomatis bisa memproduksi ASI untuk kebutuhan makanan?
Inilah kesalahan persepsi selama ini.
Dilansir Grid.ID dari laman Nakita.id, menurut seorang konselor ASI, dr. Sarah Audia Hasna, menentang pernyataan bahwa ASI tidak bisa keluar.
Ia menegaskan bahwa tidak mungkin payudara tidak memproduksi ASI atau ASI tidak keluar.
"Gak ada ASI yang gak keluar. ASI itu pasti ada tapi dia gak bisa diekspres itu jadi dia terjebak di payudara," ujar dr. Sarah.
Baca Juga: Rachel Maryam Terpaksa 'Ditidurkan' Pasca Melahirkan, Ussy Sulistiawaty Jadi Ibu Susu untuk Bayinya
Kemudian, ditambah dengan ibu yang stres akibat ASI tidak keluar.
Meski demikian, dr. Sarah menyebutkan bahwa bayi tidak dianjurkan untuk diberikan susu formula dengan alasan ASI tidak keluar.
Lanjut dr. Sarah bahwa susu formula hanya diperbolehkan kalau ada indikasi medis.
"Gak ada pengganti ASI kalau gak ada indikasi medis, susu formula itu hanya indikasi medis," katanya.
ASI merupakan asupan makanan terbaik untuk bayi dibandingkan dengan susu formula.
"Kalau memang bisa dengan ASI, ASI aja, karena ASI satu satunya dan paling baik buat si bayi," ujar dr. Sarah.
Jadi untuk penanganan, lebih baik memperbaiki perekatan bayi ketika menyusui.
"Kalau ASI gak keluar berarti ada masalah sama perekatan si bayi," jelasnya.
Perlu diketahui bahwa ibu harus mempelajari cara menyusui yang benar, agar bayi bisa mengisap dengan benar pula.
"ASI itu bisa keluar sesuai dengan kebutuhan bayi, kalau bayinya bisa mengisap dengan baik, kalau dia bisa melekat ke ibunya dengan baik dan itu semuanya bisa dipelajari," jelasnya.
Itulah pentingnya menemui konselor ASI sebelum dan setelah melahirkan.
Nantinya ibu akan diajarkan menyusui dengan benar agar isapan bayi bisa menjadi perangsang keluarnya ASI.
"Sebenarnya bukan karena gak keluar. Jadi ASI-nya ada tetapi gak ada yang ngerangsang di depan, gak ada yang mengisap dari depan," ujar dr. Sarah.
Kesimpulannya, jangan buru-buru memberikan susu formula.
Perbaikilah perekatan antara ibu dengan bayi terlebih dahulu.
(*)