Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Nama Gisella Anastasia tak henti-hentinya menjadi perbincangan karena beredarnya video syur yang pemerannya disebut mirip dengan dirinya.
Mantan istri Gading Marten ini sempat menjadi trending topic nomor satu di Twitter karena video kontroversi yang disebut mirip dengan dirinya.
Menanggapi hal ini, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, turut serta buka suara terhadap kasus ini.
Baca Juga: Beri Dukungan pada Gisella Anastasia, Wijaya Saputra Minta Netizen Tak Hakimi Kekasihnya
"Jadi secara pribadi maupun atas nama Komnas Perlindungan Anak, dengan beredarnya video atau tayangan asusila pornografi yang diduga itu dilakukan oleh terduga selebriti Indonesia yang sekarang digandrungi anak remaja, kita prihatin terhadap itu," ungkap Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, saat dikutip Grid.ID di YouTube, Jumat (13/11/2020).
Gisella Anastasi sudah memberikan tanggapan terhadap video syur yang beredar tersebut.
Namun, jikalau memang wanita yang berperan di video tersebut terbukti benar seperti dugaan masyarakat, Arist Merdeka Sirait meminta pelaku untuk meminta maaf.
"Jika itu adalah gambar betul-betul diproduksi apa yang diduga masyarakat dan anak-anak, ya berhenti dan minta maaflah kepada publik, minta maaflah kepada keluarga terdekat dari yang memerankan itu," ungkap Arist Merdeka Sirait.
Pasalnya, wanita pemeran video syur tersebut dengan sangat sadar membuat rekaman gambar.
Parahnya lagi, video syur tersebur beredar luas sehingga menjadi contoh buruk bagi generasi muda.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Kasus Video Seks Mirip Artis Gisella Anastasia Tidak Perlu Diusut, Kenapa?
"Kalau saya adalah bagaimana tanggung jawab yang memproduksi."
"Karena kalau lihat gambar itu berarti sadar betul melakukan hubungan seksual dengan bukan suaminya dan memproduksi."
"Lalu mungkin juga menyimpan, tetapi ternyata anak remaja mendapatkan gambar itu lalu menyiarkan."
"Jadi saya kira perlu pertanggungjawaban yang terhubung dan pengakuan salah kalau itu melakukan," tutup Arist Merdeka Sirait
(*)