Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Presenter Boy William akhirnya berkesempatan bertemu langsung dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dan diajak keliling gedung DPR/MPR.
Dalam kesempatan itu, Boy William mempertanyakan hal yang sempat ramai dibicarakan di media sosial.
Yaitu soal insiden Puan Maharani mematikan mikrofon saat rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja.
"Bu Ketua DPR aku punya pertanyaan, itu kenapa kemarin kasus mic tiba-tiba bisa mati?" tanya Boy William, dikutip dari YouTube Boy William, Jumat (13/11/2020).
Puan lalu menjelaskan aturan dan tata tertib yang berlaku selama sidang berlangsung.
"Semua anggota DPR memang punya hak untuk berbicara. Kita yang memimpin itu ada lima."
"Siapa yang akan memimpin merupakan kesepakatan dari hasil rapat pimpinan."
"Yang mimpin rapatnya tentu saja harus dapat mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar."
"Jadi kalau satu orang kalau sudah diberi kesempatan berbicara, harusnya tidak mengulang lagi berbicara, tapi memberikan kesempatan pada yang lain untuk berbicara," terangnya.
Puan lantas menerangkan bahwa ruangan sidang memiliki sistem di mana ketika mikrofon salah satu anggota menyala, maka peserta lain tidak akan bisa menggunakannya untuk berbicara.
"Kalau di floor itu lagi berbicara, di atas itu nggak bisa ngomong, karena otomatis," ujar Puan sambil memberikan contoh sistem kerja mikrofon kepada Boy.
Karena anggota tersebut terus berbicara, akhirnya ketua sidang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara akibat mikrofon mati.
Kebetulan saat insiden tersebut terjadi, ketua sidang duduk di sebelah kanan Puan.
Sehingga ia meminta Puan untuk mematikan mikrofon agar dapat berbicara.
"Kebetulan teknisnya itu, yang mengatur bisa berhenti tidaknya orang berbicara atau di-mute atau tidak, hanya yang di meja depan yang di tengah," jelas Puan.
"Pimpinan sidang meminta kepada saya untuk (mematikan mic), supaya dia bisa berbicara," imbuhnya.
Setelah menjelaskan alasannya, Puan lanjut membantah jika insiden mematikan mikrofon itu dilakukan secara disengaja.
"Saya mematikan mic tersebut bukan disengaja, tapi untuk menjaga jalannya persidangan."
"Supaya berjalan baik dan lancar, dan karena waktu itu sebenarnya sudah diberikan kesempatan untuk berbicara tapi ingin berbicara lagi, berbicara lagi," kata Puan Maharani.
(*)