Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Artis sekaligus presenter Boy William baru-baru ini ramai menjadi perbincangan publik.
Bukan tanpa alasan, hal itu karena sang presenter tersebut berhasil memasuki gedung DPR.
Tak hanya itu, ia juga menjadi artis pertama yang berkesempatan masuk ke ruang kerja ketua DPR, Puan Maharani.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatannya, Boy William pun tak gentar menanyakan soal insiden mikrofon mati yang terjadi saat rapat RUU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, insiden tersebut sampai disorot habis-habisan oleh netizen.
"Buk ketua DPR, itu kenapa kasus mic tiba-tiba bisa mati?" tanya Boy William dalam kanal Youtubenya pada Kamis (12/11/2020).
Tanpa basa-basi, Puan pun langsung mengurai jawabannya yang cukup panjang.
Disebut Puan, DPR memiliki aturan dan hak untuk berbicara.
Kendati demikian, setiap persidangan berjalan selalu ada 5 pemimpin yang mengatur jalannya sidang agar berjalan dengan baik dan benar.
"DPR itu punya aturan, punya tata tertib. Semua anggota DPR itu memang punya hak untuk berbicara.
Kita yang pimpin itu ada berlima dan siapa yang akan memimpin itu kesepakatan dari hasil rapat pimpinan.
Nah untuk menjaga persidangan berjalan dengan baik dan lancar tentu saja yang memimpin rapat harus bisa mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar," ungkap Puan Maharani.
Tak hanya itu, Puan juga menjelaskan bahwa di gedung DPR telah didesain hanya satu mic yang bisa menyala.
Sehingga para anggota DPR haruslah bergiliran saat berbicara.
"Jadi kalau satu orang sudah diberikan kesempatan bicara, harusnya tidak mengulang lagi berbicara, tapi memberikan kesempatan pada yang lain untuk berbicara."
"Dan kalau di floor itu lagi berbicara, di atas itu enggak bisa ngomong, karena otomatis," ucap Puan.
Diakui Puan insiden mikrofon mati tersebut terjadi lantaran ada anggota yang terus berbicara.
Akhirnya ia diminta oleh pimpinan sidang untuk mematikan mikrofon tersebut.
"Kebetulan teknisnya itu, yang mengatur bisa berhenti tidak berhentinya orang berbicara atau di-mute atau tidak, hanya yang di meja depan yang di tengah."
"Pimpinan sidang meminta kepada saya untuk (mematikan mic), supaya dia bisa berbicara," imbuhnya.
Lebih lanjut, Puan pun mengatakan bahwa tak sengaja mematikan mic tersebut.
Ia hanya berusaha untuk menjaga jalannya sidang agar berjalan dengan baik dan lancar.
"Saya mematikan mic tersebut bukan disengaja, tapi untuk menjaga jalannya persidangan, supaya berjalan baik dan lancar."
"Dan karena waktu itu sebenarnya sudah diberikan kesempatan untuk berbicara tapi ingin berbicara lagi, berbicara lagi," pungkasnya.
(*)