"Yang paling berubah, aku jadi lebih sensitif in a good way."
"Aku jadi lebih emosional kayak kita misalkan datang ketemu orang terus ngobrol anak lima menit bisa nangis gue," lanjutnya.
Yang paling penting yang Raisa rasakan adalah, dia jadi lebih menghargai waktu.
Dia merasa Zalina adalah sosok dari waktu itu, yang tadinya Raisa merasa waktu adalah hal yang fana.
Baca Juga: Pernah Satu Sekolah, Raisa Beberkan Kebiasaan Afgan Saat Jadi Kakak Kelasnya
Melihat Zalina tumbuh, membuktikan jika waktu itu benar berjalan.
"Aku jadi tahu betapa berharganya waktu itu,aku jadi menghargai waktu," tutupnya.
(*)