Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Sebagai seorang ayah, Barack Obama berjanji untuk emngutamakan putrinya di atas segalanya.
Sebagaimana diketahui, Barack Obama telah menjadi Presiden Amerika Serikat selama dua periode.
Itu berarti, Barack Obama harus mementingkan negaranya di atas segalanya meski ia memiliki keluarga.
Setelah masa jabatannya usai, presiden kulit hitam pertama Amerika itu berjanji akan selalu mengutamakan putrinya di atas segalanya.
Dilansir dari Celebrity Insider, dia menulis, "Fakta bahwa ayahku sendiri absen dari masa kecilku membantu membentuk gagasan tentang seperti apa aku ingin menjadi ayah".
"Ketika Malia lahir, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa anak-anakku akan mengenalku, bahwa mereka akan tumbuh merasakan cintaku secara konsisten, mengetahui bahwa aku akan selalu mengutamakan mereka," sambungnya.
Dia kemudian melanjutkan, "Saat menjabat sebagai Presiden, aku memastikan untuk makan malam dengan Michelle, Sasha, dan Malia setiap malam pada pukul 6:30".
"Kami akan makan beberapa makanan enak dan menceritakan hari-hari kami ... Itu adalah salah satu bagian terbaik dari hidup," lanjutnya.
Barack Obama kemudian menjelaskan kebahagiaan yang dia terima hanya dengan melihat pertumbuhan kedua putrinya.
"Melihat mereka [Malia dan Sasha] tumbuh menjadi wanita muda yang cerdas, kuat, dan penuh kasih sayang telah menjadi kebahagiaan terbesar dalam hidupku," ucapnya.
Sang mantan presiden Amerika itu menambahkan, berada di sisi istri dan dua putrinya adalah tempat terindah dalam hidupnya.
Baca Juga: Cegat Barack Obama Demi Bisa Foto Bareng dan Ngobrol, Farah Quinn sampai Diperingatkan Paspampres!
Itulah mengapa, Barack Obama mendedikasikan memoarnya untuk keluarganya.
"Aku terus-menerus diingatkan bahwa tidak ada tempat di dunia yang lebih kusukai daripada bersama Michelle dan gadis-gadis kami—Dan itulah mengapa aku mendedikasikan memoarku untuk mereka," katanya.
Dapat dikatakan bahwa Barack Obama adalah satu di antara Presiden Amerika yang menempatkan keluarga menjadi prioritasnya.
Tetapi bahkan dalam kasusnya, menjadi Panglima mempengaruhi pernikahannya sampai batas tertentu.
Politisi itu terbuka tentang hal ini dalam memoarnya, menulis bahwa setiap orang akan memperlakukannya sebagai 'sekunder' baginya.
Ia juga menambahkan, "Aku terus merasakan arus bawah ketegangan dalam dirinya [Michelle], halus tapi konstan, seperti detak samar mesin tersembunyi".
(*)