Dia melarikan diri dari salah satu kamp konsentrasi negara dan mengalami kesulitan yang tak terbayangkan saat tumbuh dewasa.
Sekolah menengah di kamp itu tidak lebih dari tempat tinggal budak.
Pada satu titik, salah satu teman sekelas Dong-hyuk dipukuli sampai mati oleh guru karena menimbun beberapa biji jagung.
Park mengatakan tentang perjuangannya dalam menemukan makanan untuk bertahan hidup.
Dia sudah terbiasa makan serangga di negara di mana lebih dari 10 juta orang kelaparan atau menghadapi kekurangan makanan yang parah.
Baik paman dan neneknya meninggal karena kekurangan gizi dan mayat yang ditemukan di jalan merupakan kejadian biasa.
"Saya telah mengunjungi daerah kumuh di Mumbai, saya telah mengunjungi daerah kumuh di negara lain, tetapi tidak ada yang seperti Korea Utara."
"Korea Utara kelaparan, ini adalah kelaparan sistematis oleh negara yang memilih untuk membuat kita kelaparan," katanya.
Park mengkritik keputusan pemerintah untuk mengembangkan senjata nuklir ketika bisa memberi makan rakyatnya dengan uang.
(*)
(Adrie Saputra)
Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul Pembelot Cantik Korea Utara Ini Bongkar Fakta Mengejutkan dari Kim Jong-un: Dianggap Dewa dan Memiliki Kemampuan Diluar Nalar Ini