“Mitos-mitos itu ada benarnya dan ada enggak-nya ya. Misalnya kita sudah menikah, waktu belum menikah sering nyeri haid. Waktu sudah hamil, nyerinya akan berkurang.”
“Sebenarnya di situ, ada orang yang kalau dia haid-nya nyeri malah susah hamil. Tapi kalau dia sudah bisa hamil, berarti endometriosis yang mengganggu sudah diserap oleh tubuh sendiri,” jelas dr. Kartika.
Oleh karena itu, mucul mitos bahwa nyeri haid akan hilang setelah menikah.
“Makanya muncul mitos yang bilang kalau sudah menikah dan sudah hamil malah nyeri perut (haid) akan hilang.”
“Sebenarnya, benar juga tapi penjelasnnya tidak seperti itu,” paparnya.
Ia menyebut hal itu karena jaringan-jaringan yang mengganggu sudah hilang dengan sendirinya.
“Karena kalau sudah hamil berarti jaringan-jaringan yang mangganggu ini sudah diserap oleh tubuh,” tutup dr. Kartika.
(*)