Find Us On Social Media :

Survei KPAI Terhadap Pekerja Anak di Situasi Pandemi Covid-19: Bisa Memperlambat Tumbuh Kembang Anak

By Corry Wenas Samosir, Kamis, 26 November 2020 | 08:15 WIB

Ilustrasi pekerja anak

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas SamosirGrid.ID - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat bahwa banyak pekerja anak dalam situasi pandemi covid-19 sekarang ini.Hal itu dikarenakan covid-19 sangat berdampak pada perekonomian yang kian menurun."Kita melakukan survei situasi pekerja anak di tengah COVID-19, ini ada 9 provinsi, 20 kota kabupaten di Indonesia," kata Susanto selaku Ketua KPAI dalam press conference virtual zoom, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Mi Instan yang Kamu Makan Itu Enggak Terlalu Baik Buat KesehatanIni tentu bagian dari ikhtiar kita untuk memotret seberapa jauh situasi pekerja anak Indonesia apakah dalam situasi COVID-19 juga berdampak bagi mereka atau seperti apa," sambungnya.Beban perekonomian keluarga menjadikan anak harus ikut bekerja demi kelangsungan hidup.

Baca Juga: Resep Tumis Telur Puyuh, Sajian Sederhana Peningkat Kekebalan Tubuh"Bahkan, di catatan kesimpulan, hasil survei ini tampaknya juga terkonfirmasi bahwa beban keluarga menjadi pemicu keluarga mempekerjakan anak," ucap Susanto.

Karena itu KPAI meminta anak tidak sebagai pekerja dalam kondisi pandemi covid-19 seperti."Ini tentu jadi bagian dari PR kita agar kondisi keluarga di Indonesia tidak sampai anak menjadi objek," ungkapnya.

Baca Juga: Teringat Pesan Terakhir Mendiang Sang Ayah, Air Mata Millen Cyrus Tumpah: Walau Aku Seperti Ini, Papa Sangat BahagiaSementara itu, Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengatakan bentuk-bentuk pekerjaan pada saat pandemi covid-19 saat ini bisa mempengaruhi pertumbuhan anak."Selama pandemi COVID-19 terjadi peningkatan jumlah dan perluasan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak, terutama anak yang dilacurkan dan anak pemulung," ucap Ai Maryati."Sebagian besar lingkungan kerja pekerja anak dapat merusak atau menghambat tumbuh kembang anak," sambungnya.

Baca Juga: Dinda Hauw Sebut Keinginannya untuk Traveling Sangat Sederhana, Rey Mbayang Beri Tanggapan SebaliknyaDiketahui dalam survei KPAI terdapat lima sektor pekerja anak yang terobservasi, yaitu anak yang dilacurkan (31,6 persen), anak dipekerjakan di pertanian (21,1 persen), anak pemulung (15,8 persen), anak jalanan (15,8 persen), dan pekerja rumah tangga anak (15,8 persen).

(*)