"Makanya saya mau kasih pelajaran agar dia tak lagi menyakiti saya," sambungnya.
Tak mau melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan suaminya, Dian mengaku tak tega dengan nasib anak-anaknya.
"Apalagi kalau setiap pulang ke rumah pasti dalam kondisi mabuk, saya sudah nggak kuat dengannya."
"Tapi saya masih memikirkan anak-anak saja," ujarnya.
Menyiasati kelakuan Lucky yang dinilai semakin hari semakin memburuk membuat Dian gelap mata.
Dalam keadaan kalut, Dian mulanya menceritakan penderitaan yang dialami kepada adik kandungnya, Gugun Gunawan (20).
Namun, Gugun justru memberikan saran untuk menghabisi Lucky selaku kakak iparnya itu.
Setuju dengan sang adik, Dian menghubungi FFN (16) dan RS (17) yang disewa guna menghabisi Lucky pada 2 November 2020 lalu.
"Saya awalnya cuma bilang siapin duitnya saja Rp 100 juta, itu uang untuk membayar (pembunuh bayaran) cuma sampai sekarang belum saya bayar," tuturnya.
Menghabisi nyawa korban dengan skenario perampokan, kini Gugun, Dian, dan dua pembunuh bayaran FFN serta RS akhirnya diamankan pihak berwajib.