Saat itu Susi berencana untuk membuka usaha, tapi ia tidak memiliki modal dan berpikir bahwa tidak mungkin sang ayah mau membantunya karena ia sudah terlanjur mengecewakan sang ayah.
Perempuan ini pun akhirnya menjual perhiasan yang ia punya dan mencoba mandiri, berdagang kecil-kecilan.
"Terus ya mau usaha, tapi waktu itu musuhan sama papa, dua tahun tidak berbicara, papa kecewa saya quit school (berhenti sekolah). Ya udah musuhan, gimana mau minta tolong, ada perhiasan jual saja buat dagang, prinsip saya ingin mandiri," jelas Susi.
Berbekal modal dari uang hasil jual perhiasan tersebut, Susi memulai usahanya dari nol.
Baca Juga: Ngilu! Susi Pudjiastuti Menari Piring di Atas Pecahan Beling Sambil Tersenyum
Ia berjualan ikan yang dikirim dari Pangandaran ke beberapa daerah di Indonesia.
Kemudian usahanya itu mulai mengalami peningkatan, karena pada 1996, akhirnya ia melakukan ekspor hasil perikanan untuk kali pertama.
"Lalu ya jualan ikan di Jakarta, Semarang, Cilacap, kirim dari Pangandaran, lalu setelah itu ekspor tahun 96," kata Susi.
Namun Susi akhirnya harus mengalami pahitnya berbisnis, ia sempat ditipu.
Kendati demikian, ia kembali bangkit, mencoba tetap fokus menjalani bisnisnya itu.
Karena dalam dunia bisnis, 'jatuh bangun' merupakan hal yang biasa.