Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Belum lama ini, penyanyi Anji sempat membagikan kabar kurang mengenakkan melalui laman Instagramnya.
Mengutip laman Kompas.com, pria bernama Erdian Aji Prihartanto ini mengungkapkan kondisinya saat alami saraf kejepit.
“Sudah 20 hari lebih tangan saya ngilu, terasa seperti kesetrum, kesemutan hingga tebal dan kebas di jari-jari. Rasanya sangat menyiksa,” tulis Anji di unggahan Instagramnya.
Anji pun sudah mengunjungi dokter saraf untuk mengetahui pasti apa penyakit yang ia derita.
Baca Juga: Foto Bareng Leticia Charlotte, Anji Manji Disebut Semakin Mirip dengan Anaknya oleh Netizen
“Dan ketika bertemu dengan Dokter yang mendiagnosa untuk fisioterapi, barulah saya yakin bahwa saya mengalami apa yang disebut saraf kejepit. Sekarang saya sedang menjalani fisioterapi,” lanjut Anji.
Adapun saraf terjepit (pinched nerve) terjadi karena tekanan terlalu banyak yang diberikan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot atau tendon.
Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa atau kelemahan.
Untuk saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa di tangan dan jari (carpal tunnel syndrome), seperti yang dialami oleh Anji.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Jerinx, Anji Berpesan Untuk Lebih Berhati-hati dalam Mengucapkan Sesuatu
Tanda dan gejala saraf terjepit seperti mati rasa atau berkurangnya sensasi di area yang disuplai oleh saraf, nyeri atau terbakar yang mungkin menjalar ke luar, kesemutan (paresthesia), kelemahan otot di area yang terkena, dan merasa bahwa kaki atau tangan telah lemah.
Lebih lanjut, dikutip Grid.ID dari Tribun Bali, nyatanya kejadian ini juga bisa menyerang bagian punggung.
Saraf kejepit bisa terjadi di punggung bawah.
Penderita akan merasakan nyeri tajam, berpangkal pada bagian bawah pinggang dan menjalar ke lipatan bokong.
Baca Juga: Enggan Komentar Perihal Kasus Hukum yang Menjerat Jerinx, Anji: Buat Saya Itu Sensitif!
Selanjutnya, nyeri menjalar ke lipatan lutut.
Bahkan jika kondisi sudah parah, refleks akan melemah dan menyebabkan lumpuh.
Menurut Dokter Muki Partono, Sp. OT dari Rumah Sakit Pondok Indah Group mengungkapkan bahwa ciri lain dari saraf kejepit adalah nyeri pinggang yang terasa semakin tajam saat duduk, membungkuk, batuk, ataupun meregangkan badan.
Saraf kejepit terjadi akibat tekanan di bagian saraf, terutama di bagian pinggang atau leher.
Tekanan inilah yang menyebabkan penonjolan inti dari diskusi yang menjadi bantalan tulang sehingga menekan saraf.
“Faktor risiko ini akan meningkat mulai usia 33 tahun. Karena itu, sebelum terjadi, biasakan olahraga, jaga berat badan ideal, jaga posisi tidur, dan cukup minum."
"Kurang cairan akan menyebabkan perubahan tekanan dalam diskus, akibatnya ketidakstabilan mekanik,” jelas dr Muki.
Kamu perlu menemui dokter jika gejala saraf terjepit berlangsung selama beberapa hari dan tidak ada perubahan.
Itu untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
(*)