Grid.ID - Pada tahun 2018, artis Deng Yufeng membeli informasi pribadi 300.000 orang di Tiongkok dan menampilkannya di depan umum untuk membuktikan sebuah poin tentang ancaman pencurian identitas.
Dia diinterogasi oleh polisi dan untuk sementara dilarang meninggalkan Wuhan.
Sejak saat itu Deng, yang menggunakan seni untuk mengkritik topik sensitif di China, ingin menggali pelanggaran privasi di sana.
Ia melihat karyanya sebagai pencerahan bagi publik.
Proyek terbarunya adalah karya seni pertunjukan yang membuatnya memimpin sebuah kelompok di ibu kota Beijing menyusuri jalan yang menghindari banyak kamera pengintai, yang dipentaskan sebagai tindakan pembangkangan terhadap sistem pengawasan China yang meluas.
"Saya hanya seorang manusia."
"Saya melihat masalah dan, karena saya seorang seniman, saya ingin memperbesar masalah itu sampai semua orang bisa melihatnya."
"Saya berharap mereka bisa merasakan sesuatu tentang itu,” katanya.