Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sejak wabah covid-19 menyebar secara global, sampai saat ini berbagai wilayah di Indonesia masih terus disiagakan.
Peraturan social distancing atau physical distancing dan protokol kesehatan juga diterapkan.
Masyarakat sampai saat ini diminta untuk tetap di rumah apabila tak ada keperluan mendesak.
Ya, upaya ini tentu saja dilakukan untuk memberi dampak dan tujuan yang lebih baik.
Selain mengurangi penularan virus, upaya ini diyakini efektif untuk mengembalikan kondisi global, seperti sebelum adanya pandemi.
Namun sayang, akhir-akhir ini upaya tersebut tampaknya mulai disepelekan beberapa orang.
Seperti yang dilakukan tiga remaja asal Serang Banten ini misalnya.
Melansir informasi dari Tribunews.com Minggu (29/11/2020), diamankan aparat saat razia satgas Covid-19, tiga remaja di Kelurahan Legok, Kota Serang, Banten ini justru nongkrong dan berkumpul tanpa tujuan.
Parahnya lagi, tiga remaja yang diamankan itu juga melakukan aksi mabuk-mabukan dengan menenggak miras.
Mengetahui hal tersebut, petugas Satpol-PP langsung membawa mereka ke Gedung Negara di Alun-alun Kota Serang untuk dimintai keterangan.
Saat diamankan dan dimintai keterangan salah satu remaja wanita justru mengeluarkan kaca dan lipstik yang dikantonginya.
Sembari memberikan jawaban, remaja putri itu mengaku hanya iseng berkumpul lantaran di rumah tak memiliki kegiatan.
"Cuma menemeni saja, soalnya di rumah enggak ada kegiatan. Jadi, iseng saja main dan nongkrong," katanya.
Sebut kedua orang tuanya sudah pisah, remaja tersebut mengaku tinggal bersama kakaknya di Kaligandu, Kota Serang.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Serang Kota, AKP Yudha Hermawan kembali menegaskan bahwa antisipasi penyebaran Covid-19 di Banten masih terus disiagakan.
Sementara untuk tiga pasang remaja yang diamankan, ia mengaku akan melakukan pembinaan lebih lanjut.
"Jadi, pelajaran bagi para remaja untuk lebih produktif dalam melakukan hal apapun dan menjaga martabat keluarga," tegasnya.
Melansir informasi dari Kompas.com, Satpol PP DKI Jakarta tak jarang berkeliling ke tempat-tempat keramaian untuk membubarkan perkumpulan masa.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk melakukan operasi ke tempat-tempat keramaian, antara lain warung internet (warnet) dan kafe.
"Operasinya bukan menangkap, tapi mengedukasi, mengarahkan mereka untuk kembali ke rumahnya, belajar dan beraktivitas di rumah," ujar Arifin saat dihubungi, Rabu (18/3/2020).
"Kami menjaring ke tempat-tempat keramaian, seperti kafe, warnet, taman-taman," imbuhnya.
(*)