Tak heran jika capsaicin juga bisa mengiritasi lapisan lambung atau usus.
Beberapa orang mungkin dapat menahannya, tetapi bagi orang lain yang memiliki usus lebih sensitif, hal itu akan menggerakkan proses yang menyebabkan diare.
Lantas, bagaimana capsaicin menyebabkan diare?
Pencernaan adalah proses aktif, dimulai dari gigitan pertama sampai kita menghilangkan kotoran.
Sepanjang jalan, makanan mengalir melalui berbagai organ, masing-masing memiliki tugas penting.
Saat kita makan capsaicin, molekulnya akan menstimulasi sesuatu yang dikenal sebagai reseptor transient potential vanilloid 1 receptors (TRPV1), yang memberi tahu otak kita bahwa kita membakar dari dalam.
Otak mencoba menafsirkan rangsangan ini dan mulai melepaskan penghambat nyeri tubuh sendiri yang dikenal sebagai endorfin.
Inilah sebabnya mengapa kamu bisa memiliki sedikit perasaan gembira dan semakin banyak makanan pedas yang kamu telan, semakin banyak yang kamu inginkan.
Ketika capsaicin mengiritasi usus kecil, ia bergerak lebih cepat dari biasanya dan tiba di usus besar.
Di sini prosesnya melambat, tetapi reseptor tersebut diaktifkan secara berlebihan sebagai pertahanan.
Usus besar akan mempercepat keseluruhan proses.