Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sedang dihebohkan dengan kelompok teroris.
Satu keluarga beranggotakan 4 orang ditemukan tewas bersamaan dalam kondisi nahas.
Ya, tak heran jika warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kini tengah ketakutan akan adanya kondisi tersebut.
Melansir informasi dari Kompas.com, 150 keluarga disebutkan mengungsi gara-gara aksi teror yang menyerang warga di sana.
Menyikapi kasus pembunuhan sadis itu, Satgas Operasi Tinombala saat ini telah dikerahkan untuk mengejar para pelaku.
Lebih lanjut, Sekretaris Desa Lemba Tongoa Rifai membenarkan adanya tindak sadis tersebut.
"Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak dan menantu," katanya dilansir dari Antara.
Sementara itu, Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama mengatakan, pelaku pembunuhan diduga kuat merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Baca Juga: Usai Main Gadget di Depan Rumah, Pemuda 26 Tahun Tiba-tiba Mengakhiri Hidupnya Secara Tragis
"Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi," terangnya, Sabtu (28/11/2020).
Kini, para anggota polisi dan satgas juga diterjunkan untuk melakukan pengamanan dan trauma healing agar warga tidak mengalami ketakutan berlanjut.
Sedangkan jenazah para korban setelah dievakuasi akan segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Melansir informasi dari Tribunews.com, Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Nasyirul Falah Amru mengecam aksi tindak tersebut.
Nasyirul berharap, aparat keamanan segera mengusut tuntas pelaku pembunuhan tersebut.
"Kita meminta aparat mengusut tuntas peristiwa tersebut, dan menjerat para pelaku sesuai hukum yang berlaku," jelas Gus Falah ini, Sabtu (28/11/2020).
Sejalan dengan Gus Falah, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas juga meminta agar kasus tersebut diusut secara tuntas oleh pihak yang berwajib.
Selain itu, Anwar meyakini kejadian itu dilakukan bukan tanpa alasan.
“Muhammadiyah yakin hal itu terjadi tidak di dalam ruang yang kosong,” ujar Anwar Abbas.
Atas nama Muhammadiyah, Anwar mendesak aparat mencari faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa itu terjadi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyampaikan turut berduka cita dan menyesalkan terjadinya pembunuhan di Sigi.
Lebih lanjut, Azis meminta polisi segera menangkap kelompok yang mengatasnamakan MIT untuk mengungkap motif mereka.
Selain itu, dengan ditangkapnya pelaku, masyarakat tidak akan ketakutan untuk keluar rumah, melakukan ibadah maupun aktivitas keseharian.
"Jangan sampai peristiwa ini membuat masyarakat takut untuk keluar untuk melakukan ibadah maupun aktivitas keseharian," ungkapnya.
(*)