Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Chef Arnold Poernomo.Ya, salah satu juri ajang memasak MasterChef Indonesia tersebut memang kini banyak dikagumi dan dieluk-elukan.Tak cuma karena parasnya yang tampan, tetapi juga berkat kepiawaiannya dalam memasak dan pribadinya yang terkadang kerap melucu.
Baca Juga: Jengkel Acara Master Chef Indonesia Dituduh Settingan oleh Netizen, Chef Juna Beri Reaksi Tegas di Depan Chef Arnold dan Chef Renatta: Itu Secara Tidak Langsung Mencari Duit Haram..Chef Arnold bahkan pernah disebut sebagai salah satu orang terkaya di Asia karena pernah masuk daftar "30 under 30 Forbes Asia". Namun saat itu, Chef Arnold menjelaskan bahwa dia masuk daftar tersebut bukan karena kekayaan melainkan karena dampak sosial yang dia ciptakan. "Berarti kamu pengetahuannya kurang dong, '30' bukan tentang kekayaan, tapi tentang social impact," ujar Arnold dikutip Grid.ID dari podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada 17 Oktober 2020.
Baca Juga: Masakan Chef Arnold Dikatai Habis-habisan Gegara Tak Punya Pengalaman Masak di Restoran Michelin, sang Juri MasterChef Indonesia Tantang Netizen yang Menghinanya: Boleh Kirim CV!"My family were bankrupt, kita actually were bankrupt, actually 99-98 kita pindah ke Australia," ungkap Chef Arnold.Bahkan pada kesempatan itu, Chef Arnold menceritakan perjuangan sang ibu yang menjual rantangan demi menyambung hidup."Not really, dibilang ada gak juga. Nyokap gue dulu jual rantangan di Universitas itu," ujar Chef Arnold Poernomo.
"Terus jual kue-kue jual roti gitu," tambahnya.Peristiwa tersebut pun terjadi tatkala Chef Arnold masih kecil."Gue inget nganterin nemenin nyokap juga dulu. Ini pake naik becak," ujarnya."Itu di mana?" tanya Boy William penasaran."Surabaya," jawab Chef Arnold.
Baca Juga: Kepergok Curang dengan Bawa Resep yang Mirip Tantangan di Galery, Peserta Ini Langsung Buat Chef Arnold Naik Pitam dan Usir Dirinya: Saya Pastikan Kamu Pulang!Bahkan kepindahan dirinya dan keluarga ke Australia lantaran terkena dampak krisis moneter yang menyebabkan restoran milik ayahnya bangkut.Arnold berseloroh saat itu sang tante bersekolah di Australia membelikan tiket untuk keluarganya.
Ketika itu, sang tante berharap mereka beristirahat sejenak di Australia, mengingat kondisi Indonesia saat itu yang sedang tidak kondusif juga karena kerusuhan 1998.Seiring berjalannya waktu, keluarga Poernomo akhirnya berhasil membangun bisnis sukses di Australia. Mereka bahkan menjadi pemilik salah satu restoran dessert termahal di Australia bernama KOI Dessert Bar.