Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sepertiga orang dari populasi dunia sekarang kelebihan berat badan atau obesitas.
Ada banyak mitos dan fakta seputar gagasan makan sehat, tetapi mari kita telusuri dan jelaskan mitos paling umum yang telah banyak menyesatkan orang.
Dilansir Grid.ID dari laman Insider, inilah kesalahan persepsi atau mitos makanan sehat yang tak perlu lagi dipercaya:
- Makan sehat sama dengan sayuran
Diet sehat tidak membatasi kamu hanya pada bayam dan paprika organik segar.
Makanan sehat jauh dari kata membosankan.
Makanan diet seimbang biasanya mencakup berbagai jenis makanan untuk menyediakan semua nutrisi yang kamu butuhkan.
Baca Juga: Makanan Pedas dan Beberapa Lainnya Ini Tak Boleh Dikonsumsi di Malam Hari, Berikut Alasannya
Kamu masih bisa menikmati sepotong kue coklat, makan daging merah, hamburger, pizza, keju, dan sesekali minum kopi kekinian.
Kuncinya adalah keseimbangan nutrisi, kalori masuk, dan kalori keluar.
- Makanan sehat disebut mahal
Faktanya, mayoritas dari mereka yang mencoba memasak makanan sehat sendiri sampai pada pemahaman ternyata lebih murah dibanding membeli makanan cepat saji.
Selain itu, biayanya bisa lebih rendah jika kamu menginvestasikan sedikit upaya untuk merencanakan makanan sendiri dan berbelanja bahan makanan dalam jumlah besar.
Ini mungkin terdengar klise, tetapi jika kamu berpikir tentang peningkatan kualitas hidup dari hari ke hari dan uang yang berpotensi hemat untuk tagihan medis, kamu akan melihat makan sehat sebagai investasi terbaik dalam hidup.
- Karbohidrat disebut buruk
Ada banyak pilihan "diet sehat" di luar sana dan banyak di antaranya memiliki persyaratan yang sama, yaitu mengurangi karbohidrat sebanyak mungkin.
Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua karbohidrat diciptakan sama.
Karbohidrat sederhana seperti gula, sirup jagung, dan konsentrat jus buah biasanya dilepaskan dengan sangat cepat ke dalam aliran darah.
Hal itu menyebabkan penurunan kadar gula darah dan dengan demikian lebih baik dihindari.
Karbohidrat kompleks dari sayuran dan polong-polongan, dipecah dengan cara yang lebih stabil dan memberi kamu energi yang berkelanjutan.
Tubuh memang membutuhkannya agar berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Makanan yang Biasa Dikonsumsi Ibu Hamil Korea Selatan, Bisa Jadi Inspirasi Para Bumil Nih!
Tanpa karbohidrat, tidak akan ada cukup glukosa yang menjadi bahan bakar otak kita dan semua aktivitas metabolisme.
- Minum jus bisa bantu membakar lemak
Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa jus buah dan sayuran dapat membantu menurunkan berat badan dengan secara aktif membakar lemak.
Ini memang bukanlah mitos 100 persen.
Beberapa jus hijau diketahui rendah kalori dan kaya akan antioksidan tertentu yang dapat membantu mempercepat metabolisme dan ini berhubungan dengan pembakaran lemak.
Masalahnya adalah kebanyakan dari kita belum begitu paham dengan jus hijau.
Sementara itu, jus buah, jenis yang disukai karena rasanya yang harum dan manis, sarat dengan karbohidrat dan kalori.
Misalnya, satu porsi jus nanas memberi 70 kalori, tanpa manfaat tambahan serat seperti pada buah utuh untuk memperlambat gula.
Jadi, jika kamu berencana untuk minum lebih banyak jus buah tanpa mengurangi makanan lain, kamu sebenarnya justru menambah berat badan, bukan menurunkan berat badan.
- Rendah lemak berarti sehat
Memang benar bahwa lemak mengandung lebih banyak kalori per gram daripada nutrisi lain.
Mirip dengan karbohidrat, bagaimanapun tidak semua lemak dibuat sama.
Ada lemak "jahat" yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke lebih tinggi.
Kemudian, ada lemak "baik" yang bersifat anti-inflamasi dan membantu mengurangi masalah kardiovaskular.
Kamu membutuhkan asam lemak sehat dalam jumlah yang baik untuk mengatur hormon, mendukung otot, memberi makan otak, dan melindungi tulang.
Menyingkirkan lemak jahat dan meningkatkan konsumsi lemak baik adalah cara terbaiknya.
(*)