Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Teh sudah menjadi minuman segala suasana bagi kita.
Baik saat bekerja, makan, atau santai, teh selalu memiliki kenikmatan tersendiri disetiap tegukannya.
Meminum segelas es teh di siang hari yang panas memang terasa menyegarkan.
Apalagi es teh manis kerap dijadikan pilihan minuman, apa pun makanannya.
Tapi, terlalu banyak minum es teh manis tidaklah baik.
Baca Juga: Selain Kupas Salak dan Goreng Telur, Nia Ramadhani Juga Tak Bisa Aduk Teh
Ada efek samping yang siap mengganggu kesehatan.
Bahkan, diwartakan laman Littlethings via Tribunnews.com, ada laporan menemukan bahwa laki-laki yang minum 16 gelas es teh setiap hari atau sekitar satu galon teh mulai mengalami efek samping kesehatan yang negatif.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumsi segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, termasuk es teh manis ini.
Beberapa bahaya keseringan minum es teh manis seperti batu ginjal, diabetes, obestitas, stroke, dan penyakit kardiovaskular.
Sekarang, coba ingat-ingat jam berapa biasanya kamu meneguk teh?
Apakah pagi hari atau tepat setelah makan?
Apabila kamu biasa minum teh setelah atau saat makan, itu bukanlah kebiasaan baik, loh.
Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, menurut sejumlah ahli bahwa rutinitas tersebut kurang baik bagi kesehatan karena berisiko mengganggu proses pencernaan hingga penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Itske M. Zijp dkk, peneliti dari Unilever Research Vlaardingen, Vlaardingen, The Netherlands, menyatakan minum teh saat dan tidak lama setelah makan terbukti dapat memengaruhi penyerapan zat besi.
Hal itu dikarenakan kandungan tannin dan polifenol dalam teh dapat mengikat protein dan zat besi yang terkandung dalam makanan yang baru dimakan.
Hasil penelitian Itske M. Zijp dkk tentang pengaruh teh dan faktor makanan lainnya terhadap penyerapan zat besi itu telah diterbitkan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition pada Juni 2010.
Baca Juga: Jangan Diamkan Stres hingga Kecemasan karena Pandemi Covid-19? 5 Teh Herbal Ini Bisa Tenangkan Hati
Menurut mereka, sebagian besar masalah kekurangan gizi di dunia disebabkan oleh penyerapan zat besi yang buruk dari makanan.
Itske M. Zijp dkk juga mengungkapkan bagi individu yang berisiko mengalami kekurangan zat besi, kebiasaan minum teh saat makan bisa menjadi masalah serius.
Seperti diketahui, kekurangan zat besi ini bisa meyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti mudah lelah, merasa letih, sulit bernapas, terlihat pucat, mudah sakit, dan jantung berdebar tak beraturan.
Bagi yang sulit terlepas dari minum teh saat makan, Itske M. Zijp dkk memiliki tips agar terhindar dari masalah kekurangan zat besi.
Para peneliti itu menganjurkan untuk memberikan jeda waktu antara makan dengan minum teh.
Sebaiknya minum teh setengah jam atau sejam setelah makan besar.
Selain itu, kamu disarankan juga untuk konsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti daging, ikan, dan unggas.
(*)